Mengenal AKM: Pengertian, Tujuan, Komponen, dan Bentuk Soal

aplikasi ujian online

Sejak Ujian Nasional diputuskan untuk dihapuskan pada 2020, muncul istilah baru yang digadang-gadang sebagai pengganti UN ini. Istilah tersebut adalah AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum. 

Dalam siaran pers virtual di YouTube Pusmenjar Kemendikbud 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, sempat menyinggung AKM 2021 dan menyebut bahwa AKM direncanakan sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Nah, apakah benar? Apa sebenarnya tujuan dari pelaksanaan AKM dan bagaimana bentuk soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik? Langsung saja simak informasi lengkapnya di bawah ini ya!

Pengertian AKM

Seperti yang telah disebutkan di atas, AKM adalah singkatan dari Asesmen Kompetensi Minimum, yang merupakan bentuk penilaian mendasar yang dibutuhkan oleh peserta didik agar terus mampu mengembangkan kemampuan diri sehingga nantinya mampu berpartisipasi secara aktif dan positif dalam masyarakat.

Menurut Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, AKM adalah kompetensi yang benar-benar minimum, dimana melalui AKM guru mampu memetakan sekolah-sekolah di daerah berdasarkan kompetensi minimum yang harus dipersiapkan. 

Sesuai dengan pernyataan Bapak Nadiem Makarim, AKM ini adalah bagian dari program Asesmen Nasional dan menjadi bagian dari reformasi pendidikan. 

Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga jenis penilaian yang digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), antara lain:

1. Asesmen Kompetensi Minimum

Penilaian ini mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) peserta didik.

2. Survei Karakter

Penilaian ini mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang bisa mencerminkan karakter peserta didik.

3. Survei Lingkungan Belajar

Penelitian ini mengukur kualitas proses pembelajaran di kelas maupun di level yang lebih tinggi. Survei lingkungan belajar ini ditujukan untuk peserta didik dan guru.

Tujuan AKM

Sebagai sebuah proses penilaian, AKM juga memiliki tujuan yang pasti terarah untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Berikut adalah tujuan dari AKM yang dilansir dari buku panduan AKM dan Implikasinya, milik Kemendikbud:

  • AKM membantu guru untuk mendapatkan informasi terkait capaian dari proses pembelajaran peserta didik.
  • AKM memberikan informasi kepada guru untuk memperbaiki kualitas belajar.
  • Laporan AKM dapat digunakan guru untuk memberikan informasi terkait tingkat kompetensi peserta didik.
  • Laporan AKM dapat digunakan guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Komponen AKM

AKM dilaksanakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan apa yang telah dipelajari sebelumnya. Terdapat dua komponen yang digunakan untuk mengukur kompetensi peserta didik, di antaranya:

1. Komponen Literasi

Komponen ini mengukur kemampuan literasi peserta didik, yang di dalamnya berisi dua jenis teks, yaitu teks informasi dan teks fiktif.

Teks informasi merupakan sebuah teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan ilmiah peserta didik.

Sedangkan teks fiksi merupakan teks yang bertujuan untuk memberikan pengalaman hiburan, kenikmatan bercerita, dan refleksi bagi pembacanya.

Dalam komponen literasi ini, peserta didik dapat menemukan informasi, menjelaskan dan mengintegrasikannya, serta melakukan evaluasi dan merefleksikannya.

2. Komponen Numerasi

Terdapat 4 kelompok dalam kompetensi numerasi ini, antara lain bilangan yang di dalamnya termasuk representasi, atribut urutan, dan operasi berbagai jenis bilangan (jumlah, bilangan bulat, pecahan, dan desimal). 

Selain itu ada pengukuran dan geometri, yang di dalamnya termasuk mengenali bentuk daftar untuk menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya data dan ketidakpastian, yang di dalamnya termasuk pemahaman, interpretasi, dan penyajian data dan peluang.

Dan terakhir adalah aljabar yang meliputi persamaan dan pertidaksamaan, perbandingan, hubungan, dan fungsi dari pola bilangan.

Bentuk Soal AKM

Seperti soal penilaian lain, bentuk soal AKM juga bisa disajikan dalam bentuk pilihan ganda, uraian singkat, hingga uraian panjang. Jumlah soal AKM bervariasi menyesuaikan dengan jenjang pendidikan. 

Penerapan soal AKM disesuaikan dengan kemampuan dan pemahaman peserta didik sehingga diharapkan tidak menjadi beban seperti ujian-ujian sebelumnya. Dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, AKM hanya akan diikuti murid kelas V, VIII, XI dan hanya berdasarkan sensus satuan pendidikan. Sensus dilakukan dengan sampel peserta didik dan dilakukan dalam dua hari.

Hasil dari AKM dilaporkan dalam bentuk empat tingkatan berdasarkan pemahaman dan kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi literasi dan numerasi. Keempat tingkatan tersebut antara lain kategori perlu intervensi khusus, kategori dasar, kategori cakap, dan kategori mahir.

Demikian penjelasan terkait AKM yang mungkin bisa membantu menambah informasi bagi kita semua. Jadi siapa yang sudah melaksanakan AKM? Bagaimana Pelaksanaannya?

Pelaksanaan AKM ini juga bisa dilaksanakan secara online dengan bantuan aplikasi ujian online, salah satunya Ujione. Dengan menggunakan cara baru, bisa membuat bapak/ibu guru juga siswa menjadi tidak bosan dan memiliki pengalaman berbeda dalam pelaksanaan AKM. 

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram