Mengenal Generasi Strawberry: Fenomena Generasi Masa Kini

aplikasi ujian online

Sejalan dengan kecepatan kita dalam mengakses informasi, semakin cepat juga hal-hal baru yang perlu kita ketahui. Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah Generasi Strawberry. Istilah yang populer di Taiwan ini diperuntukkan bagi anak-anak yang lahir di tahun 2000-an.

Secara filosofis, strawberry dipahami sebagai buat yang cantik dari luar namun mudah hancur hanya dengan sedikit tekanan saja. Hal ini dianggap oleh beberapa orang mirip dengan generasi 2000-an yang cenderung menarik dan kreatif namun tidak dibekali dengan mental sekuat baja.

Ingin tahu lebih lanjut terkait informasi generasi strawberry ini? Simak artikelnya di bawah ini.

Pengertian Generasi Strawberry

Generasi strawberry adalah sebuah neologisme bahasa Tionghoa untuk orang Taiwan yang lahir setelah 1981 dan "gampang mengkerut" seperti strawberry. Artinya mereka sulit menghadapi tekanan sosial atau kerja keras seperti generasi orang tua mereka; istilah tersebut merujuk kepada orang yang insubordinat, manja, penyendiri, sombong, dan malas kerja.

Sedangkan menurut Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul “Strawberry Generation”, generasi strawberry merupakan generasi yang penuh dengan ide, kreatif, inovatif, namun mudah menyerah dan mudah sakit hati. 

Seseorang yang masuk dalam generasi strawberry dianggap tidak mampu menahan tekanan sosial, memiliki etos kerja yang rendah, dan lebih tertarik untuk bermalas-malasan. Hal ini dicurigai sebagai hasil dari didikan orang tua yang terlalu memanjakan dan melindungi anaknya.

Faktor yang Menyebabkan Lahirnya Generasi Strawberry

Fenomena generasi strawberry tidak begitu saja ada dan tumbuh di masyarakat, melainkan ada beberapa faktor yang menyebabkannya hadir. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya generasi strawberry.

1. Pola Asuh Orang Tua

Tidak ada orang tua yang ingin anaknya tumbuh dalam hal buruk, oleh karena itu banyak orang tua yang berlomba-lomba memberikan yang terbaik untuk anak. Saking takutnya, seringnya orang tua justru tidak sadar jika sedang “menyetir” anaknya. Anak kurang diberikan kebebasan untuk membuat keputusan sendiri sehingga tanggung jawab atas apa yang dikerjakan pun kurang.

Jika sudah begitu, maka orang tua perlu melakukan introspeksi diri. Orang tua berhak untuk mengarahkan namun tidak berkewajiban untuk memaksakan keinginannya pada anak. Orang tua perlu memberikan kepercayaan kepada anak untuk bisa membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusannya sendiri.

2. Fenomena Labeling

Memberikan label pada anak juga salah satu hal yang sering terjadi namun terkadang tidak disadari. Label malas, labil, berantakan, susah diatur, dan lain sebagainya kerap terdengar di telinga anak. Ternyata, hal ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Anak yang kerap diberikan label negatif juga akan tumbuh dalam rasa was-was dan ketidakpercayadirian. 

3. Mudah Mendiagnosa Diri Sendiri

Maraknya informasi di media sosial membuat anak lebih mudah mendapatkan dan menyerap suatu informasi. Salah satu hal yang mudah ditemui adalah melakukan self diagnose saat diri merasa sedang tidak baik-baik saja. Padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan, sebab sudah ada lembaga profesional yang bisa mendengarkan dan membantu kita.

4. Terpaku pada Zona Nyaman

Meski dikenal dengan generasi yang kreatif, namun generasi strawberry ini juga kerap kali takut gagal. Oleh karena itu, terpaku pada zona nyaman jadi pilihan. Beberapa orang merasa tidak siap menghadapi hari depan, dan hal inilah yang menyebabkan generasi ini disebut sebagai generasi yang mudah menyerah.

Karakter Positif Generasi Strawberry

Meski terkesan negatif, namun generasi strawberry ini juga memiliki sisi positif yang bisa digunakan sebagai contoh bagi kita semua.

1. Bekerja Tidak Hanya untuk Uang

Generasi strawberry yang dasarnya memang suka mencoba hal-hal baru cenderung akan bekerja untuk menambah pengalaman dan mencari tahu betul passion yang dimiliki. Bekerja tidak hanya untuk uang, sebab ide dan kreativitas yang dimiliki lebih layak untuk dieksplorasi.

2. Menyukai Tantangan

Generasi strawberry menganggap mengerjakan pekerjaan yang itu-itu saja dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan bosan. Oleh karena itu, generasi ini selalu mencari tantangan barus. Hal tersebut dapat membantu generasi ini dalam mengembangkan diri lebih baik lagi.

3. Percaya Diri dalam Menyampaikan Pendapat

Generasi strawberry cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga saat menyampaikan pendapat di muka umum pun tidak perlu merasa takut dan ragu. Selain itu, generasi ini juga terkenal tidak takut dalam menyampaikan ide-ide segar untuk melakukan inovasi yang lebih baru lagi.

4. Mengikuti Perkembangan Zaman dan Teknologi

Hampir mirip dengan generasi milenial dan generasi Z, generasi strawberry ini juga selalu update terkait perkembangan zaman dan teknologi. Keterampilan menggunakan internet, media sosial, dan teknologi lainnya sudah begitu dikuasai. Kemampuan generasi ini di bidang teknologi tentu akan membantu dalam pengembangan yang terdapat di sekitar.

Itulah tadi informasi terkait generasi strawberry yang bisa dibagikan. Semoga kita bisa mengambil hal-hal baik dari ulasan di atas.

Bagi teman-teman juga bapak/ibu guru sekalian yang juga ingin melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran, bisa menggunakan aplikasi uijone.id. Akses dan ragam fitur yang mudah menjadikan aplikasi ini sebagai teman belajar yang baru.

Saat ini tengah ada promo uji coba gratis selama 30 hari. Jadi tunggu apa lagi? Ujian? Ya Ujione!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram