Mengenal 3 Komponen Asesmen Kompetensi Minimum

aplikasi ujian online

Terdapat bentuk penilaian baru yang beberapa waktu lalu digulirkan oleh pemerintah. Bentuk penilaian tersebut adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). AKM ini merupakan bagian dari program Asesmen Nasional yang mulai diberlakukan sejak tahun 2021 bersama dengan penilaian Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar. Tujuan dihadirkannya AKM ini adalah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan hasil belajar siswa.

AKM juga berfungsi sebagai pengganti Ujian Nasional, yang dalam pelaksanaannya diharapkan mampu mengukur kompetensi dasar atau minimum yang diperlukan siswa di kehidupan di luar sekolah nanti. Dengan lahirnya AKM ini sekaligus mencoba mengubah pandangan tentang ujian yang semula selalu berorientasi kepada hasil. Dengan AKM, kegiatan evaluasi dan penilaian merangkum sejak proses pembelajaran hingga hasil akhirnya. Hal ini nantinya digunakan sebagai bahan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 

Untuk mengetahui lebih jauh terkait AKM, yuk baca sampai habis artikel ini.

Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah bentuk penilaian kompetensi mendasar yang meliputi literasi membaca dan literasi numerasi (matematika). AKM diciptakan untuk menciptakan kegiatan pengukuran kompetensi siswa secara mendalam, sehingga tidak lagi sekadar penguasaan konten.

Mengapa harus literasi membaca dan numerasi? Hal ini karena melalui kompetensi literasi membaca, siswa dapat memahami, menggunakan, serta mengevaluasi berbagai jenis teks tertulis. Kemampuan literasi ini juga mampu meningkatkan pengetahuan siswa dalam kehidupan sehari-hari yang lebih luas.

Sedangkan literasi numerasi (matematika) meliputi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam menggunakan data atau angka. Dengan kemampuan ini, diharapkan siswa mampu mengaitkan hal-hal yang bersifat matematik dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani. 

Tujuan Asesmen Kompetensi Minimum

Adapun tujuan dari AKM antara lain:

  1. Mengevaluasi kualitas belajar mengajar. 
  2. Meningkatkan kualitas belajar mengajar berdasarkan informasi capaian belajar yang didapatkan dari AKM.
  3. Mengetahui tingkat kompetensi murid. 
  4. Membantu guru dalam menyusun metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa.

Komponen Asesmen Kompetensi Minimum

Soal-soal yang digunakan dalam asesmen kompetensi minimum memiliki tiga komponen yang di dalamnya diharapkan mampu mengukur berbagai konten, konteks, dan proses kognitif siswa.

Berikut adalah komponen asesmen kompetensi minimum secara lebih rinci.

1. Konten

Komponen konten pada literasi membaca terdiri dari:

  1. Teks non-fiksi-informasi, di mana teks yang disajikan bertujuan memberikan fakta, data, dan informasi yang akan menambah wawsan serta pengetahuan yang sifatnya ilmiah.
  2. Teks fiksi, bertujuan untuk memeberikan penagalamn dalam bentu hiburan, cerita, dan perenungan bagi pembaca.

Komponen konten pada literasi numerasi terdiri dari:

  1. Bilangan yang meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan, dan desimal)
  2. Pengukuran dan geometri, pada bagian ini siswa diharap memiliki kemampuan untuk mengenal dan memahami bangun datar, mengerti konsep luas dan volume, pengukur panjang, berat, waktu, volume dan debit, hingga satuan-satuan baku, sehingga nantinya bisa diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
  3. Data dan ketidakpastian, meliputi kemampuan pemahaman, interpretasi, serta penyajian, data maupun peluang.
  4. Aljabar terdiri dari kemampuan terkait persamaan dan pertidaksamaan, interpretasi data, penyajian data, hingga menentukan peluang suatu kejadian.

2. Konteks

Kompenen konteks pada asesmen kompetensi minimum berkaitan dengan aspek kehidupan atau situasi pada konten yang digunakan. Komponen konteks untuk literasi membaca dan numerasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.

  1. Personal, berkaitan dengan kepentingan diri sendiri secara pribadi.
  2. Sosial budaya, berkaitan dengan kepentingan di luar diri, seperti kepentingan antarindividu, budaya, hingga isu-isu yang muncul di masyarakat.
  3. Saintifik, berkaitan denagn isu, aktivitas, serta fakta ilmiah yang telah dilakukan ataupun yang akan ada di masa depan.

3. Proses Kognitif 

Komponen yang terakhir adalah proses kognitif. Komponen ini berkaitan dengan cara pikir yang dibutuhkan siswa dalam memecahkan masalah ataupun soal. Berikut adalah isi dari komponen untuk literasi membaca dan literasi numerasi.

Komponen proses kognitif pada literasi membaca

  1. Menemukan informasi, di mana pada proses ini siswa diharap memiliki kemampuan mencari, mengakses, serta menemukan informasi tersurat dan wacana yang disediakan.
  2. Interpretasi dan integrasi, di mana penilaian ditujukan untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami informasi tersirat atau tersurat juga memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi.
  3. Evaluasi dan refleksi, komponen ini meliputi kemampuan menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks, serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.

Komponen proses kognitif pada literasi numerasi

  1. Pemahaman, berisi kemampuan memahami fakta, prosedur, serta alat matematika.
  2. Penerapan, terdiri dari kemampuan menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin.
  3. Penalaran, di mana komponen ini diharapkan mampu menjadikan siswa bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin.

Ragam butir soal Asesmen Kompetensi Minimum

Terdapat lima bentuk soal AKM yang akan dijawab siswa, di antaranya:

  1. Pilihan ganda: Siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu soal.
  2. Pilihan ganda kompleks: Siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal.
  3. Menjodohkan: Siswa menjawab dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
  4. Isian singkat: Siswa dapat menjawab berupa bilangan atau kata untuk menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya.
  5. Uraian: Siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya. 

Demikianlah ulasan terkait asesmen kompetensi minimum. Pastikan bapak/ibu guru memnuhi komponen-komponen yang sudah dijelaskan sebelum memberikan AKM kepada para siswa. Semoga artikel yang kami tulis bisa berguna ya. Smeangat bapak/ibu guru semua!!!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram