Sebagai pengajar, kita tentu menginginkan agar kemampuan belajar siswa bisa meningkat bukan? Nah, salah satu hal yang bisa digunakan untuk mendorong peningkatan kemampuan adalah metode pembelajaran. Beberapa dari kita mungkin sudah menggunakan berbagai metode sebagai upaya untuk menunjang performa mengajar.
Namun, sudahkah bapak/ibu guru menggunakan metode pembelajaran Quantum Teaching? Jika belum dan penasaran seperti apa metode Quantum Teaching ini, yuk langsung kita simak ulasannya.
Menurut Sriudin (2010) Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian dan fasilitasi Super Camp. Sedangkan menurut De Porter (2005:5) Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini nantinya akan mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi lebih baik yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Quantum Teaching adalah metode pembelajaran yang berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas. Dalam pelaksanaannya, guru/pengajar diharapkan untuk selalu melibatkan siswa sebagai subjek dan bukan objek. Dengan begitu, akan tercipta suasana gembira dan siswa juga bisa mendapatkan energi positif untuk belajar. Selain itu, dengan terus dilibatkan dalam setiap proses pembelajaran, siswa menjadi lebih percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya di dalam kelas.
Terdapat 5 prinsip dasar Quantum Teaching, yakni:
Yang dimaksud dengan segalanya berbicara di sini adalah menjadikan segala sesuatu yang ada di sekitar lokasi belajar sebagai penunjang materi yang disampaikan. Apapun hal yang ada di lingkungan belajar akan memberikan makna tentang belajar.
Segala hal yang terdapat di lingkungan belajar mempunyai tujuan. Mulai dari guru yang menyapa, guru yang mengajar, media dan alat peraga yang digunakan, semua memiliki tujuan yang jelas.
Otak akan berkembang pesat ketika mendapat rangsangan yang menggerakkan rasa ingin tahu. Jadi, setiap kali akan memperkenalkan materi baru kepada siswa, bisakan untuk memberi rangsangan pada siswa. Rangsangan dapat berupa aktivitas sehari-hari yang menempatkan siswa sebagai subjek.
Kita sebagai manusia seringkali ingin mendapat pengakuan dari orang lain bukan? Hal tersebut tentu sangat wajar, termasuk pada siswa. Pada beberapa kesempatan pengakuan sangat berperan penting dalam pertumbuhan manusia. Jadi ketika siswa ikut serta secara aktif dalam pembelajaran, akuilah proses belajar yang telah dilakukan. Pengakuan yang kita berikan nantinya mampu meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Setelah memberikan pengakuan pada siswa, tidak ada salahnya untuk melakukan perayaan. Perayaan setelah mencapai sebuah tujuan pembelajaran tertentu sangat asyik untuk dilakukan. Terlebih bagi siswa yang butuh banyak dukungan moral. Pujian atas usaha belajar, tepuk tangan ketika tidak pernah bolos sekolah, dan apresiasi lainnya akan membuat mereka menjadi lebih semangat.
Langkah-langkah metode Quantum Teaching terdiri dari tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan atau dikenal dengan singkatan TANDUR:
Secara umum konsep tumbuhkan adalah mengikutsertakan siswa, memikat mereka, serta menarik perhatian mereka terhadap suatu materi yang akan diajarkan. Pada tahap ini, guru diharapkan mampu menumbuhkan sikap positif sejak awal pembelajaran sehingga menimbulkan rasa ingin tahu pada diri siswa. Guru bisa memulai kelas dengan interaksi sederhana bersama siswa, yang selanjutnya memberikan pemantik semangat agar tertarik mengikuti proses pembelajaran.
Pada tahap ini, guru diharapkan mampu menciptakan pengalaman umum bagi siswa melalui contoh peristiwa yang mudah dimengerti. Dengan pengalaman itu otak siswa akan terstimulus untuk menjelajah atau mencari tahu lebih banyak hal dari sebelumnya.
Tahap “namai” ini berada pada kegiatan inti pembelajaran siswa di kelas. Pada tahap ini, guru menjelaskan peristiwa yang sudah dicontohkan sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan. Guru diharapkan mampu memilih kata-kata yang mudah dimengerti, konsep yang jelas, serta strategi yang dapat dimengerti siswa.
Setelah memberikan contoh dan penjelasan, selanjutnya berikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga, bermain peran, ataupun dengan permainan sederhana.
Tahap “ulangi” ini pada dasarnya bertujuan untuk memperkuat hal-hal yang telah dipelajari siswa di tahap-tahap sebelumnya. Biasakan untuk mengulangi hal yang telah dibahas pada pertemuan tersebut. Pastikan siswa telah memahami hal yang dijelaskan saat itu. Bila perlu beri rangkuman tentang materi yang telah dibahas.
Tahap ini berada di bagian akhir sekaligus menjadi penutup dari rangkaian metode quantum teaching. Tujuan dari adanya tahap ini adalah memberikan rasa puas, untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan yang telah dilalui oleh siswa sehingga akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dengan mengakhiri sesuatu secara baik dan gembira, maka pada pertemuan selanjutnya siswa cenderung akan lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar.
Demikian informasi terkait metode Quantum Teaching, semoga bisa menambah pengetahuan kita semua. Bapak/Ibu Guru juga bisa menerapkan metode ini dalam proses belajar mengajar. Dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat mengeratkan hubungan emosional Bapak/Ibu Guru sebagai pengajar dengan siswa. Jika tercipta hubungan yang hangat dan erat, maka situasi belajar yang terbangun juga akan lebih menyenangkan dan interaktif.