Hasil pendidikan belakangan ini ditentukan oleh pengajar dengan kreativitas yang baik. Pasalnya, pengajar atau guru merupakan ujung tombak kegiatan pembelajaran, sehingga peran dan fungsinya begitu diperhitungkan. Terlebih sebagai sumber belajar bagi siswa-siswanya.
Pembelajaran yang baik dan berhasil dapat ditunjang dari suasana belajar yang kondusif, media pembelajaran yang cocok dengan topik yang diambil, model pembelajaran yang menyesuaikan karakter siswa juga materi, serta komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
Menjadi salah satu faktor pendukung berhasilnya pembelajaran, pemahaman guru akan model pembelajaran juga harus terus ditingkatkan. Penelitian dunia pendidikan telah melahirkan berbagai model pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu yang populer adalah model pembelajaran “picture and picture” yang akan diulas lebih lengkap pada artikel kali ini.
Menurut Kurniasih, Imas dan Berlin Sani (2015:44), picture and picture adalah model pembelajaran kooperatif dan mengutamakan adanya kerja sama dengan menggunakan media gambar yang diurutkan dan dipasangkan menjadi urutan yang logis. Sedangkan menurut Huda (2013:236) model pembelajaran picture and picture adalah strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran, di mana gambar yang digunakan sebagai media dipasangkan dan diurutkan secara logis.
Pada dasarnya, model pembelajaran ini meminta siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture, diharapkan siswa mampu lebih kreatif dan inovatif.
Gambar-gambar yang digunakan pada model picture and picture memiliki keterhubungan satu sama lain secara berurutan, namun sengaja diacak agar siswa dapat menyusunnya menjadi urutan gambar yang logis. Meskipun terlihat sederhana dan terlalu mudah dilakukan, namun penambahan daya interaktivitas dan kreativitasnya lah yang menjanjikan dan berpotensi sangat membantu siswa.
Dengan adanya hal ini, sebagai salah satu model pembelajaran yang spesifik menggunakan beberapa langkah tertentu, picture and picture memiliki banyak karakteristik khusus. Berikut adalah beberapa karakteristik lainnya dari model picture and picture.
Siswa akan menjadi lebih aktif, karena guru menggunakan media gambar-gambar menarik namun tersusun acak, sehingga meningkatkan rasa penasaran dan keingintahuan siswa menjadi lebih besar untuk menyusun dan memecahkannya.
Selain aktif, siswa juga menjadi lebih inovatif. Hal ini karena model pembelajaran ini membutuhkan daya cipta yang tinggi baik dari siswa maupun dari guru. Guru harus menyiapkan dan menyajikan gambar yang saling berhubungan namun tersusun secara acak yang dapat memancing daya kreasi siswa, kemudian di sisi lain siswa juga harus menebak urutan logis gambar yang sebenarnya.
Secara otomatis model pembelajaran picture and picture membuat siswa sekaligus guru menjadi lebih kreatif. Dengan adanya gambar yang tersusun acak, maka siswa akan terpancing daya kreasi dan imajinasinya yang mampu menstimulasi sisi kreatif mereka.
Pembelajaran dengan model ini akan sangat menyenangkan bagi siswa. Hal ini karena gambar merupakan media kuat yang efektif untuk menarik perhatian siswa, ditambah lagi dengan permainan menyusun deretan logis dari susunan gambar acak yang disediakan dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Suprijono (dalam Huda 2014:236), langkah-langkah pembelajaran picture and picture adalah sebagai berikut:
Pada tahap ini, guru menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian, siswa dapat mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang harus dikuasai siswa. Setelah itu, guru juga menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapainya.
Keberhasilan pembelajaran dapat dimulai dari sini. Pada tahap ini, guru harus berhasil memberikan motivasi pada beberapa siswa yang kemungkinan masih belum siap mengikuti proses pembelajaran.
Guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukkan. Guru dapat memodifikasi gambar atau menggantinya dengan video atau demonstrasi kegiatan tertentu.
Pada tahap ini, guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk memasangkan gambar secara berurutan. Penunjukan bisa dilakukan dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus benar-benar siap untuk menjalankan tugas yang diberikan.
Tahap ini mengharuskan guru untuk bertanya kepada siswa tentang alasan/dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusunnya. Setelah itu, siswa diajak untuk menemukan rumus,tinggi, jalan cerita, atau tuntutan kompetensi dasar berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai. Guru juga bisa mengajak siswa lain untuk membantu sehingga proses diskusi menjadi semakin menarik.
Setelah tahap penjajakan, guru harus memberikan penekanan pada ketercapaian kompetensi yang ingin dicapai. Guru bisa mengulangi, menuliskan atau menjelaskan gambar-gambar yang telah digunakan agar siswa mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Di akhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.
Demikian informasi terkait model pembelajaran “picture and picture” yang bisa disampaikan. Apakah bapak/ibu guru sudah pernah menggunakan? Bagaimana pengalamannya? Menyenangkan bukan?
Baca juga informasi terkait model pembelajaran yang lain di sini.