Halo Bapak dan Ibu guru, semoga sehat selalu!
Meski sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun masih ada beberapa yang melakukan pembelajaran jarak jauh juga. Nah, bagaimana sih perbedaannya? Apakah peserta didik lebih mudah diatur ketika sekolah daring atau luring?
Mengajar secara daring tentu memiliki tantangan tersendiri. Meminta peserta didik untuk menurut, menghormati, dan menghargai percakapan dalam kelas daring bukanlah hal mudah. Diperlukan karakter yang baik dari diri peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi kita para pengajar untuk menerapkan pendidikan karakter dalam diri peserta didik.
Berikut akan disajikan informasi terkait pendidikan karakter, dimulai dari pengertian, tujuan, dan fungsi, serta nilai dari pendidikan karakter itu sendiri. Yuk langsung simak informasinya!
Menurut John W. Santrock, pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang. Sedangkan menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Dari dua pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah usaha pendidikan terencana untuk membangun karakter peserta didik agar nantinya menjadi pribadi yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang banyak. Pendidikan karakter yang tertanam dalam diri peserta didik diharapkan mampu menjauhkan dari perilaku-perilaku menyimpang yang melanggar norma dan agama.
Menurut Said hamid H., dkk (2010) tujuan dari pendidikan karakter adalah sebagai berikut:
Fungsi pendidikan karakter secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik hingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleransi, tangguh, dan berperilaku baik.
Sedangkan secara lebih terperinci, fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut:
Pendidikan karakter yang baik seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan nilai-nilai pendidikan karakter sebagai prioritas pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter. Lima karakter utama yang turut menentukan pentingnya pendidikan karakter antara lain:
Diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut serta mampu menghargai perbedaan agama dan kepercayaan lain
Dapat ditunjukkan dengan cara memberikan apresiasi kepada budaya bangsa sendiri, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
Meliputi sikap tanggung jawab, konsisten dalam tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran, menghargai martabat individu, serta mampu menunjukkan keteladanan.
Peserta didik diharapkan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat, menggunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
Diharapkan peserta didik menunjukkan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas.
Demikianlah informasi seputar pendidikan karakter. Semoga kita semua, termasuk orang tua dan orang-orang yang ada di sekitar peserta didik bisa turut membantu menyukseskan pembentukan pendidikan karakter ini. Besar harapan agar para peserta didik di Indonesia mempunyai karakter yang baik dan kuat sehingga bisa membawa nama bangsa ini lebih bersinar di taraf nasional maupun internasional. Semangat mengabdi pengajar anak negeri!