Selain melaksanakan kegiatan mengajar, guru juga perlu terus meningkatkan level profesionalisme untuk dirinya sendiri. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan administrasi guru yang dibuat. Detail terhadap administrasi guru juga akan membantu satuan pendidikan tempat guru bekerja mendapatkan predikat terbaik.
Meski terlihat begitu penting, sayangnya masih ada beberapa guru yang belum memahami dokumen administrasi yang dibutuhkan. Tidak jarang juga beberapa guru yang justru melakukan plagiasi terhadap dokumen administrasi guru lainnya. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja. Selain karena kebutuhan masing-masing guru yang berbeda, administrasi guru menjadi sarana laporan terkait berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran.
Administrasi guru merupakan petunjuk atau pedoman yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran agar proses belajar berlangsung efektif dan efisien. Guru perlu menyiapkan administrasi ini sebelum kegiatan belajar dimulai dan berlaku untuk semua guru pada jenjang pendidikan apapun.
Administrasi guru memanglah bukan hal utama, namun tanpa adanya hal tersebut kegiatan pembelajaran sulit untuk dapat berjalan efektif yang dapat berakibat tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
Jenis-jenis administrasi guru berbeda-beda bergantung pada perubahan dan perkembangan kurikulum. Oleh karena itu, setiap guru harus terus update dan mengetahui dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
Terdapat beberapa tujuan dari proses mempersiapkan administrasi guru sebelum memulai proses pembelajaran, di antaranya:
Dengan mempersiapkan administrasi guru, guru memiliki pedoman terkait kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, termasuk waktu pelaksanaan kegiatan dan bagaimana cara melakukannya.
Salah satu kriteria guru profesional adalah berkelanjutan dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis. Hal ini tentu tercermin pada saat guru aktif mempersiapkan administrasi. Administrasi guru juga dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kinerja guru, mengevaluasi kinerja guru, serta memperbaiki kinerja yang masih kurang baik.
Secara umum, administrasi yang harus dipenuhi guru, mulai dari guru kelas 1 SD hingga 12 SMA/SMK adalah sebagai berikut.
Sedangkan berdasarkan kurikulum yang berlaku, administrasi guru dibagi menjadi:
Silabus merupakan acuan kerangka pembelajaran untuk setiap mata pelajaran, yang minimal memuat identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Prota merupakan program umum tematik terpadu yang dikembangkan oleh guru untuk tiap-tiap kelas.
Program semester merupakan sebuah program yang di dalamnya berisi garis besar terkait hal yang ingin dicapai dalam satu semester. Promes berisi rumusan pokok aktivitas guru dalam melakukan proses pembelajaran selama satu semester dengan memperhatikan alokasi waktu, jumlah kompetensi dasar, serta indikator yang ingin dicapai.
Kalender akademik berisi jadwal kegiatan akademik yang akan dilakukan dalam waktu satu tahun. Kalender akademik terdiri dari dua yaitu kalender akademik semester ganjil dan semester genap. Tujuan dari diadakannya kalender akademik adalah sebagai acuan bagi pengelola pendidikan saat penyusunan kegiatan pembelajaran dalam satu tahun.
Dibandingkan kurikulum 2013, administrasi guru pada kurikulum merdeka cenderung lebih sederhana. Berikut adalah administrasi guru yang perlu dipersiapkan dalam kurikulum merdeka.
Modul ajar merupakan salah satu administrasi yang harus disusun secara lengkap dan sistematis, yang digunakan oleh guru sebagai panduan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Terdapat empat komponen yang mendasari penyusunan modul ajar, yaitu informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, dan detail pertemuan.
Penyusunan modul projek bertujuan untuk memudahkan guru juga siswa dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam modul ini terdapat gambaran rencana pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis projek (project based learning). Yang disusun sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Perlu diperhatikan tema projek yang akan dijalankan saat menyusun modul ini.
Buku teks pelajaran merupakan sebuah buku yang berisikan materi pelajaran tertentu yang disediakan oleh pemerintah tanpa dipungut biaya. Buku teks ini terdiri dari dua jenis, yaitu buku teks siswa dan buku panduan guru. Buku teks siswa digunakan sebagai pegangan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan buku panduan guru digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan buku tes siswa.
Demikian penjelasan terkait administrasi guru. Semoga bermanfaat!
Bagi Anda, guru, yang ingin melaksanakan ujian dengan praktis, dapat menggunakan aplikasi Ujione. Dapat melaksanakan dengan mudah karena dukungan fitur-fitur yang disediakan. Menjalankan ujian dengan kapasitas hingga 5000 siswa sekaligus, menjadikan ujian berjalan lebih efektif dan efisien. Kunjungi www.ujione.id untuk mendapatkan informasi lebih lengkap!