Ujian online selalu identik dengan tindak kecurangan. Pasalnya, ujian yang bisa dilakukan di mana saja, membuat pengawasan guru terhadap peserta ujian menjadi lebih susah. Meski begitu, bukan berarti kita bisa membiarkan peristiwa tersebut berlarut-larut. Ada cara-cara yang bisa digunakan untuk mencegah kecurangan pada saat ujian online. Mau tahu apa saja cara-caranya? Yuk kita simak ulasannya
Jika kita melaksanakan ujian online dengan aplikasi, maka kita bisa menentukan durasi ujian. Hal ini menjadikan peserta didik tahu berapa waktu yang disediakan untuk mengerjakan keseluruhan soal. Ada dua tipe durasi ujian yaitu pertama jumlah waktu keseluruhan mengerjakan ujian misalnya pada ujian fisika disediakan waktu 120 menit dan jika selesai peserta didik tidak dapat mengoreksi ulang jawabanya. Kedua adalah memberikan batasan waktu untuk masing-masing nomor soal.
Dengan adanya hal ini tentu saja peserta didik akan merasa kesulitan mengakses hal-hal yang berhubungan dengan kecurangan, seperti bertanya pada teman ataupun mencari jawaban di internet.
Cara untuk mencegah kecurangan pada saat ujian online yang kedua adalah dengan membuat soal ujian sendiri. Saat ini memang sudah banyak soal-soal yang bisa kita gunakan untuk ujian. Namun soal-soal yang beredar tentu akan lebih mudah menimbulkan kecurangan. Peserta didik bisa dengan mudah mengakses soal-soal tersebut di internet.
Hal ini tentu akan berbeda jika kita membuat soal ujian sendiri yang belum pernah diunggah di manapun. Kita bisa membuat soal dengan memvariasi dan memodifikasi dari soal-soal yang pernah ada. Pastikan pula untuk melakukan pengecekan bahwa soal tersebut tidak terdapat di google atau mesin pencari lainnya.
Setiap ujian memiliki aturan masing-masing yang seharusnya mampu membuat peserta didik takut untuk melakukan tindak kecurangan. Jika guru lengah pasti siswa akan mencoba membuat kecurangan dalam ujian. Pada saat pelaksanaan ujian online, guru haruslah menekankan aturan ketat bagi peserta didik yang membuka aplikasi browser (google, mozilla, chrome).
Guru juga dapat melakukan pengawasan terhadap peserta ujian menggunakan aplikasi zoom. Hal ini akan membantu sebab guru dapat menyaksikan wajah para peserta ujian apabila terdapat peserta didik yang berniat untuk membuka buku panduan dalam ujian online.
Untuk mencegah kecurangan dalam pelaksanaan ujian online, kita sebagai penyelenggara ujian bisa melakukan acak soal. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir tingkat kecurangan. Kita bisa mengatur soal secara acak sehingga setiap peserta ujian akan menerima soal dengan penomoran yang berbeda meskipun jenis soalnya sama.
Mengatur soal secara acak pada saat ujian online, merupakan hal yang penting karena akan meminimalisir peserta ujian untuk bertanya pada rekannya. Urutan soal yang acak akan menyulitkan peserta ujian untuk berbuat curang.
Dengan membuat aplikasi ujian online sendiri, kita bisa menentukan fitur-fitur apa yang dapat membantu mengurangi tingkat kecurangan. Saat ini sudah banyak sekali pihak-pihak yang mengembangkan atau menggunakan aplikasi ujian online untuk mendukung kegiatan ujian.
Salah satunya adalah aplikasi ujian online Ujione. Dengan fitur real time, Ujione membantu para guru untuk membatasi waktu pengerjaan ujian. Selain itu ada juga fitur acak soal yang bisa mencegah kecurangan pada saat ujian. Tidak hanya itu saja, Ujione juga masih mempunyai berbagai keunggulan lainnya. Ujione bisa diakses di mana saja sehingga pelaksanaan ujian menjadi lebih mudah.
Nah demikianlah 5 cara mencegah kecurangan pada saat ujian online. Jadi kita sebagai guru sudah tidak perlu khawatir lagi, sebab ternyata banyak cara yang bisa kita terapkan untuk menekan angka kecurangan. Semoga informasi di atas bisa menjadi manfaat bagi kita semua ya.