Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

aplikasi ujian online

Pernah kesal tidak saat sedang membaca tetapi terdapat tanda baca yang kurang pas, huruf kapital yang asal-asalan, dan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan?

Kaidah penulisan, khususnya ejaan sangat penting bagi kita dalam menulis seperti menulis cerpen, novel, surat, lamaran pekerjaan, email, pengumuman, bahkan chat Whatsapp untuk guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Tahukah bahwa telah ada tujuh kali pengubahan pedoman ejaan. Apa saja itu? Yuk simak penjelasan lengkapnya sampai selesai!

1. Ejaan van Ophuisjen

Ejaan ini merupakan pedoman resmi ejaan pertama yang diterbitkan pada tahun 1901. Pada saat itu, bahasa Indonesia masih disebut sebagai bahasa Melayu. Bisa ditebak dari namanya, ejaan ini disusun oleh orang Belanda bernama Charles A. van Ophuijsen dan dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Berikut adalah ciri-ciri ejaan van Ophuijsen.

Huruf/gabungan huruf/diftong/diakritikContoh penggunaan dalam kata
jJang ; sajang
oeKamoe ; oemoer
djDjoedjoer ; djoedjoer
tjTjoetjoe ; tjantik
njNjanji ; njonja
chChawatir ; choesoes
sjSjahrir ; sjarat
Tanda diakritik (‘)Ma’mur ; ra’yat ; jum’at ; ma’af
Angka “2” untuk tanda pengulanganPoera2 ; koera2

2. Ejaan Soewandi

Ejaan ini menggantikan Ejaan van Ophuijsen setelah diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A. Kenapa disebut Ejaan Soewandi? Karena penyusunnya adalah Mr. Raden Soewandi yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Ejaan ini dikenal juga sebagai Ejaan Republik.

Pembaharuan dari Ejaan Soewandi terletak dalam penggunaan diftong (gabungan dua huruf vokal) oe yang diganti menjadi huruf u, dan dihapuskannya tanda apostrof. Nah, tanda apostrof ini diganti menjadi huruf k atau tidak dituliskan sama sekali. Contohnya:

  • Jum’at → Jumat
  • ra’yat → rakyat
  • ma’af → maaf

3. Ejaan Pembaharuan

Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954, Prof. M. Yamin menyarankan agar ejaan Soewandi disempurnakan. Pembaharuan yang disarankan panitia yang diketuai Prijono dan E. Katoppo antara lain: membuat standar satu fonem satu huruf, dan diftong ai, au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy. Selain itu, tanda hubung juga tidak digunakan dalam kata berulang yang  memiliki makna tunggal seperti kupukupu dan alunalun. Tapi, ejaan ini tidak jadi diresmikan dalam undang-undang. 

4. Ejaan Melindo

Melindo merupakan akronim dari Melayu-Indonesia. Draft penyusunan ejaan ini disusun pada tahun 1959 atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu, yang dalam hal ini adalah Malaysia. Perubahan yang diajukan dalam ejaan ini nggak jauh berbeda kok dari Ejaan Pembaharuan. Ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan ejaan yang digunakan kedua negara, karena bangsa Indonesia dan Malaysia dianggap memiliki bahasa yang hampir mirip. Namun, ejaan ini gagal diresmikan akibat ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia pada saat itu.

5. Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)

Ejaan ini dapat dikatakan sebagai lanjutan dari Ejaan Melindo yang batal diresmikan. Panitianya masih campuran antara Indonesia dan Malaysia dan dibentuk pada tahun 1967. Isinya juga tidak jauh berbeda dari Ejaan yang Disempurnakan (yang akan dijelaskan selanjutnya), hanya terdapat perbedaan di beberapa kaidahnya saja. Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, ə, o, a. Dalam ejaan ini, istilah-istilah asing sudah mulai diserap seperti: extra → ekstra; qalb → kalbu; guerilla → gerilya.

6. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. EYD dapat dikatakan sebagai ejaan yang paling awet. Ejaan ini juga mengatur secara lengkap tentang kaidah penulisan bahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z” yang kental dengan unsur bahasa asing resmi menjadi bagian Bahasa Indonesia. Berikut adalah perubahan Ejaan Bahasa Indonesia.

Ejaan van OphuisjenEjaan SoewandiEjaan yang Disempurnakan
tjtjc
djdjj
jjy
njnjny
chchkh
sjsjsy
oeuu

7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, EBI pun resmi berlaku sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia. Latar belakang diresmikan ejaan baru ini adalah karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga pemakaian bahasa Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal penambahan diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal. Berikut adalah hal yang perlu di-highlight.

  • Huruf diftong yang berlaku antara lain: ai, au, ei, oi.
  • Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada lafal: petak, kena, militer.
  • Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, dan bagian-bagian karangan seperti judul, bab, dan subbab.
  • Huruf kapital pada nama julukan seseorang. Contohnya: Pak Haji Bahrudin.
  • Tanda elipsis (…) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai dalam dialog.

Nah itulah tadi tujuh perkembangan ejaan Bahasa Indonesia, semoga bermanfaat ya!
Bagi Anda yang sedang mencari aplikasi ujian online, dapat menggunakan aplikasi Ujione. Dilengkapi dengan fitur mumpuni, proses pelaksanaan ujian menjadi lebih mudah dan praktis. Ujione juga bisa diakses di perangkat apapun dan dimanapun, lho! Tertarik menggunakan? Yuk gunakan sekarang!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram