Mengenal Teori Belajar Behavioristik

aplikasi ujian online

Dalam proses belajar, keberhasilan seorang siswa tidak hanya dilihat dari seberapa baik nilai akademik yang ia peroleh. Ada hal lain yang juga bisa diperhatikan dari seorang siswa selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu perubahan perilaku. Salah satu tujuan siswa belajar di sekolah adalah untuk mengembangkan perilakunya menjadi lebih baik dengan stimulus yang diberikan oleh guru.

Salah satu teori belajar yang mengedepankan perubahan tingkah laku siswa, sekaligus menjadi teori belajar tertua ini adalah teori belajar behavioristik. Pada artikel kali ini akan dibahas lebih dalam terkait teori belajar ini, jadi simak sampai selesai ya.

Pengertian Teori Belajar Behavioristik

Menurut Teori Belajar dan Konsep Mengajar (2022), teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang berfokus pada perubahan perilaku siswa akibat adanya pengaruh dari luar dan stimulus. Jadi, siswa dikatakan sudah belajar tentang suatu hal saat terlihat perbedaan pada perilakunya.

Teori belajar behavioristik berorientasi pada perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Jika siswa tidak menunjukkan perubahan setelah diajarkan hal tertentu, maka menurut teori ini tidak dapat dikatakan telah belajar dengan baik.

Ciri-ciri Teori Belajar Behavioristik

Dalam dunia pendidikan, sebuah teori belajar  memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan antara satu teori belajar dengan teori belajar lainnya, termasuk teori belajar behavioristik. Adapun ciri dari teori belajar behavioristik antara lain:

  • Hasil pembelajaran dari teori belajar ini berfokus pada pembentukan perilaku siswa menuju ke arah lebih baik.
  • Mementingkan pembentukan reaksi atau respon siswa atas stimulus yang diberikan.
  • Mengutamakan pengaruh lingkungan.
  • Bersifat mekanis artinya bagaimana seorang siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
  • Pembelajaran ditekankan pada hal-hal yang bersifat latihan sebab latihan adalah suatu upaya berulang yang bisa membentuk perilaku siswa.

Hukum yang Berlaku Pada Teori Belajar Behavioristik

Menurut Hergenhahn dan Matthew, teori belajar behavioristik mencakup empat hukum, di antaranya:

1. Hukum Kesiapan

Kegiatan pembelajaran akan memberikan hasil yang diinginkan jika ada kesiapan, baik kesiapan oleh guru maupun siswa.

2. Hukum Latihan

Semakin banyak latihan, maka semakin besar peluang seorang siswa untuk berhasil. Oleh karena itu penting bagi seorang guru untuk memberikan latihan kepada siswanya secara berkelanjutan.

3. Hukum Efek

Terdapat efek atau dampak positif yang dirasakan oleh siswa setelah menerapkan belajar, sehingga siswa selalu terpacu untuk belajar.

4. Hukum Sikap

Hukum ini merujuk pada sikap yang dimiliki siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi perubahan sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik

Seperti halnya teori belajar lain, teori belajar behavioristik juga memiliki kelebihan dan kekurangan,antara lain sebagai berikut:

Kelebihan

  • Siswa dibiasakan untuk melakukan latihan dan praktik sehingga meningkatkan kemampuan dalam hal kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
  • Memudahkan siswa mencapai target tertentu dalam proses pembelajaran.
  • Mendorong siswa untuk berpikir linier dan konvergen.

Kekurangan

  • Pembelajaran yang lebih banyak berpusat pada guru dikhawatirkan menjadikan siswa menjadi pasif.
  • Sulit untuk menjelaskan kondisi belajar yang kompleks karena hanya mengacu pada stimulus dan respon.

Contoh Penerapan Teori Belajar Behavioristik

Ternyata, teori belajar behavioristik merupakan salah satu teori belajar yang sudah umum digunakan di Indonesia, sebagai contohnya:

  • Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi dalam proses pembelajaran.
  • Guru memberikan banyak latihan untuk membentuk kebiasaan positif siswa sesuai tujuan pembelajaran.
  • Guru menyusun materi pembelajaran secara lengkap, dimulai dari materi yang bersifat sederhana hingga yang kompleks.
  • Guru memberikan evaluasi atas perilaku yang terlihat.
  • Guru memberikan penguatan kepada siswa, baik dari sisi positif maupun negatif.

Itulah tadi bahasan terkait teori belajar behavioristik yang bisa dibagikan, semoga bisa menambah pengetahuan kita semua. Jangan lupa untuk meng-update informasi seputar dunia pendidikan pada artikel-artikel berikutnya.

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram