Keberhasilan siswa dalam belajar bisa dilihat dari hasil belajarnya. Namun begitu hasil tidak lagi segalanya, melainkan proses untuk mencapai hasil tersebut. Dalam belajar, banyak sekali proses yang dilalui hingga nantinya menemui hasil yang diinginkan.
Selain peran dari guru sebagai fasilitator, faktor dari dalam siswa juga merupakan salah satu penyumbang keberhasilan. Salah satunya adalah minat belajar. Lain dengan bakat yang mungkin dibawa sejak lahir, minat harus dihidupkan secara terus-menerus. Seseorang dengan kecenderungan menikmati suatu kegiatan dengan perasaan bahagia dinamakan minat. Minat ini nantinya mampu menjadi pemicu seseorang untuk terus melakukan kegiatan belajar.
Lalu apakah minat ini bisa ditumbuhkan? Yuk langsung saja simak artikel ini sampai selesai.
Pengertian minat belajar dijelaskan oleh beberapa ahli, di antaranya:
Dari beberapa pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar berarti suatu ketertarikan yang dirasakan seseorang terhadap kegiatan belajar atau pada mata pelajaran tertentu yang mampu mendorong untuk lebih lanjut mempelajari dan menekuninya.
Seperti yang telah disebutkan bahwa minat dapat mendorong semangat seseorang, dalam hal ini siswa untuk belajar. Saat siswa memiliki minat atau keinginan untuk belajar, maka ia akan lebih mudah dalam mencerna dan mempelajarinya. Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan siswa sebagaimana yang ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut.
Indikator merupakan alat atau instrumen peninjau yang bisa menghasilkan informasi petunjuk dari sesuatu yang dikaji. Indikator dan minat belajar siswa memiliki hubungan yang penting bagi guru untuk memperoleh petunjuk minat siswa.
Terdapat beberapa indikator yang bisa digunakan untuk melihat minat belajar siswa, antara lain:
Seseorang akan dengan sukarela melakukan sesuatu dikarenakan is menyukainya. Kesukaannya terhadap sesuatu juga didorong dari adanya minat akan hal tersebut. Jadi kesukaan ini mampu menghasilkan sifat pantang menyerah dalam diri seseorang. Siswa yang menyukai suatu pelajaran akan berusaha maksimal untuk mempelajari materi yang ada meskipun terasa sulit.
Tertarik atau tidaknya siswa terhadap sesuatu bisa dilihat dari bagaimana ia merespon apa yang telah diberikan oleh guru pada saat aktivitas belajar di sekolah.
Reaksi yang ditampilkan siswa dalam aktivitas belajar terjadi karena apa yang disampaikan oleh guru menarik perhatian siswa, sehingga siswa terangsang untuk merespon atau bertanya. Ketertarikan siswa dalam belajar juga bisa dilihat saat mereka antusias dan selalu melaksanakan tugas yang diberikan.
Siswa yang sudah memiliki ketertarikan akan suatu mata pelajaran tertentu, akan lebih mudah memberikan perhatian dengan apa yang dipelajari. Memiliki perhatian terhadap sesuatu yang disukai membantu fokus siswa dalam mengetahui apa yang perlu dikerjakan dan mana yang bisa dikerjakan belakangan.
Seorang siswa yang sudah suka, tertarik, dan memberikan perhatian atas suatu hal, akan terlibat tanpa ragu untuk mendalami suatu hal tersebut, dalam hal ini misalnya mata pelajaran. Siswa akan mengerahkan segala usahanya untuk bisa terlibat dalam projek, pengerjaan tugas, yang berkaitan dengan kesukaannya.
Keterlibatan ini mendorong siswa untuk lebih bekerja keras, teliti, dan ulet dalam proses pelaksanaannya. Selain itu siswa yang terlibat secara sadar dalam suatu kegiatan akan lebih tekun dan bersemangat. Hal tersebut yang nantinya mampu membuat siswa tersebut mudah untuk mendapatkan pengetahuan baru yang akan meningkatkan kemampuannya.
Minat belajar bisa muncul dengan cara terus ditumbuhkan. Oleh karena itu, sebagai guru maupun orang tua, kita perlu mencari tahu hal-hal apa saja yang bisa digunakan untuk menumbuhkan minat belajar siswa.
Usahakan untuk membuat materi belajar yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Kedekatan semacam ini mampu membuat siswa lebih tertarik dengan apa yang dipelajari.
Seperti yang kita tahu bahwa ada banyak sekali metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Menggunakan metode yang berganti-ganti sesuai kebutuhan siswa akan membuat kegiatan belajar lebih menarik dan mudah diterima.
Ada baiknya saat menyampaikan materi pelajaran, guru menggunakan beragam sumber belajar. Misalnya saja menggunakan buku, artikel, jurnal, video interaktif, power point, dan lain sebagainya yang bisa menarik minat dan perhatian siswa.
Siswa dalam lingkungan belajarnya merupakan pribadi merdeka yang juga berhak menyuarakan pendapatnya. Sebagai fasilitator, guru sebaiknya memberikan kesempatan siswa untuk turut serta dalam proses pembelajaran. Guru bisa meminta siswa untuk menyampaikan pendapatnya, membuka ruang-ruang diskusi dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan untuk mengeksplor secara mandiri terkait apa yang dipelajari.
Dengan begitu, siswa akan semakin berkembang kemampuan berpikir kritisnya, menjadi mandiri, bertanggung jawab, dan lebih percaya diri.
Karena minat ditumbuhkan, maka guru juga harus mampu memahami minat yang dimiliki siswa. Saat guru mengetahui apa yang menjadi minat siswa, maka akan lebih mudah bagi guru untuk membimbing dan mengarahkan siswa kepada hal-hal yang disukai.
Itulah tadi, beberapa informasi terkait hal-hal yang berkaitan dengan minat belajar siswa. Semoga setelah membaca artikel di atas, kita bisa semakin bersemangat untuk menggali minat dan potensi siswa, sehingga tidak lagi ada alasan untuk mengeluhkan siswa yang malas belajar. Sebab kita, selaku guru dan orang tua juga turut serta terhadap perkembangan anak-anak bangsa. Semangat semuanya!