9 Etika Penelitian yang Perlu Diperhatikan dalam Melaksanakan Penelitian

aplikasi ujian online

Penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Dalam melaksanakannya, terdapat etika-etika yang harus dipatuhi dan dijalankan. Hal ini karena etika dalam penelitian dapat dijadikan tolak ukur terhadap baik dan buruknya sebuah penelitian yang dilakukan. 

Penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan yang diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat lebih luas lagi. Oleh karena itu seorang peneliti haruslah menjunjung tinggi profesionalitas dalam meneliti. Salah satunya adalah dengan menjaga perbuatan dan tindakan serta bertanggung jawab dalam melaksanakan penelitian.

Pada artikel kali ini akan dibahas terkait etika yang perlu diperhatikan saat melaksanakan penelitian. Berikut ulasan nya!

Pengertian Etika Penelitian

Etika penelitian adalah landasan atau acuan moral bagi seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat yang lebih luas. Hal ini menjadi salah satu bentuk pengabdian dan tanggung jawab sosial serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Terdapat beberapa norma yang berkaitan dengan etika penelitian, seperti norma sopan santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma hukum terkait pengenaan sanksi saat terjadi pelanggaran, serta norma moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam melaksanakan penelitian.

Tujuan Etika Penelitian

Dalam pelaksanaannya, etika penelitian memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

  • Mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh peneliti.
  • Membentengi peneliti dari melanggar peraturan yang ditetapkan.
  • Memotivasi peneliti dalam melakukan perbuatan yang benar/baik dan menghindari perbuatan salah/buruk.
  • Menumbuhkan kesadaran dalam diri peneliti terkait makna perbuatannya dan konsekuensi atau akibat dari apa yang telah diperbuat.
  • Meneguhkan hak dan kewajiban seseorang dalam pergaulan sosialnya.

Prinsip Etika Penelitian

Terdapat beberapa prinsip etika penelitian yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti.

  • Menghormati harkat dan martabat manusia. Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.
  • Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian.
  • Semua subjek penelitian harus diperlakukan secara adil dan baik, sehingga terdapat keseimbahan antara manfaat dan risiko yang dihadapi oleh subjek penelitian.
  • Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). 
  • Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek.
  • Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera.

Etika Penelitian dan Peneliti

Panduan terkait etika penelitian yang diterbitkan oleh National Academy of Science USA (1995) yang harus dipatuhi antara lain:

  1. Penelitian harus memiliki landasan sosial. Setelah suatu artikel diterbitkan, atau suatu penelitian dipresentasikan, maka para pembaca dan pendengar akan menilai hasil itu berdasarkan apa yang mereka ketahui sebelumnya dari sumber lain. Mekanisme sosial ini akan membantu membangkitkan dan mempertahankan kumpulan teknik percobaan, konvensi sosial, dan metode lain yang digunakan oleh para saintis dalam melakukan dan melaporkan penelitian.
  2. Seorang peneliti harus bertanggung jawab dan memahami nilai-nilai dalam sains. Keinginan untuk melakukan penelitian baik adalah nilai manusiawi. Demikian juga keharusan bahwa kejujuran dan objektivitas yang baku harus tetap dipertahankan.
  3. Menghindari diri dalam keterlibatan kegiatan yang memiliki  conflict of interest atau bias kepentingan untuk mengurangi masuknya bisa ke dalam sains.
  4. Harus mendorong publikasi dan keterbukaan. Sains bukan hanya pengalaman pribadi., namun sains adalah pengetahuan yang dibagikan berdasarkan pemahaman bersama tentang beberapa aspek dunia fisik dan sosial.
  5. Menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang.
  6. Menjunjung tinggi praktik kepengarangan (hanya orang-orang yang benar-benar terlibat dan memberikan sumbangan berarti yang pantas dituliskan sebagai pengarang).
  7. Menjaga teknik percobaan dan perlakuan atas data (untuk menjaga kesahihan hasil yang diperoleh sehingga memudahkan penerimaan hasil tersebut oleh klonsensus ilmiah).
  8. Menghindari tercela dalam sains.
  9. Harus bereaksi terhadap pelanggaran etika.

Kode Etik Penelitian

Terdapat beberapa kode etik dalam melaksanakan penelitian. Berikut penjelasannya.

1. Kode Etik Pertama

Peneliti membaktikan diri dalam mencari kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.

Dengan demikian peneliti harus menjunjung sikap ilmiah, yaitu:

  • Kritis, artinya pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji.
  • Logis, artinya memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan betul.
  • Empiris, artinya memiliki bukti nyata dan absah.

Tantangan dalam pencarian kebenaran ilmiah antara lain:

  • Kejujuran untuk terbuka diuji kehandalan karya penelitiannya yang mungkin membawa kemajuan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi.
  • Keterbukaan memberi semua informasi kepada orang lain untuk memberi penilaian terhadap sumbangan dan/atau penemuan ilmiah tanpa membatasi pada informasi yang membawa ke penilaian dalam 1 (satu) arah tertentu.

2. Kode Etik Kedua

Peneliti melakukan kegiatan penelitian dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya.

Harus dipastikan bahwa peneliti tidak berkeberatan jika berada pada posisi sebagai responden. Dengan demikian perlu dibuat aturan seperti berikut.

  • Peneliti bertanggung jawab untuk tidak menyimpang dari metodologi penelitian yang ada.
  • pelaksanan penelitian mengikuti metode ilmiah yang kurang lebih baku, dengan semua perangkat pembenaran metode dan pembuktian hasil yang diperoleh.

3. Kode Etik Ketiga

Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya. Peneliti berbuat untuk melaksanakan penelitian dengan asas manfaat, diantaranya:

  • Hemat dan efisien dalam penggunaan dana dan sumber daya.
  • Menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain, khususnya peralatan yang mahal, tidak dapat diganti, dan butuh waktu panjang untuk pengadaan kembali agar tetap bekerja baik.
  • Menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan lingkungan karena penyalahgunaan bahan yang berbahaya yang dapat merugikan kepentingan umum dan lingkungan.

Itulah tadi penjelasan terkait etika yang perlu dimiliki oleh seorang peneliti. Semoga dapat bermanfaat.

Bagi bapak/ibu guru yang ingin melaksanakan ujian secara online, dapat mencoba aplikasi ujian online, Ujione. Dengan dukungan fitur terbaik, pelaksanaan ujian menjadi lebih mudah dan efisien. Tertarik menggunakannya? Daftar gratis sekarang dan nikmati keunggulan fitur lengkapnya selama 30 hari!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram