Umumnya, setelah mendapatkan materi dari proses pembelajaran di dalam kelas, siswa akan dievaluasi untuk mengetahui seberapa tingkat pemahaman mereka akan materi yang telah dijelaskan oleh guru. Proses evaluasi yang dilakukan dapat bermacam-macam, mulai dari pemberian tugas, kuis, ulangan harian, ujian tengah semester, hingga ujian akhir semester.
Dalam setiap evaluasi yang dilakukan, hasil yang didapatkan siswa akan diamati apakah sudah sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum. Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan KKM? Khususnya pada kurikulum yang saat ini sedang berlaku, yaitu kurikulum merdeka.
Yuk langsung saja simak ulasannya berikut ini!
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditelah ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM umumnya mengacu pada standar kompetensi lulusan. Perumusan KKM dilakukan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan kepala sekolah, guru, hingga tenaga kependidikan lainnya.
Terdapat aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan saat merumuskan KKM, antara lain karakteristik siswa yang diajar, karakteristik setiap mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 2013, KKM memiliki peran penting dalam menentukan proses kenaikan kelas siswa. Namun, pada kurikulum merdeka yang sedang diberlakukan saat ini, KKM tidak lagi dijadikan patokan atau tolok ukur pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini karena pada kurikulum merdeka lebih menekankan penggunaan penilaian formatif.
Terdapat beberapa tujuan dan fungsi kriteria ketuntasan minimal yang perlu diketahui.
Terdapat beberapa perbedaan prinsip KKM antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka. Pada kurikulum merdeka, KKM yang lebih sering disebut sebagai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang memiliki prinsip sebagai berikut:
Seperti yang telah disebutkan di atas, KKM disusun berdasarkan tiga aspek, yaitu karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Berikut ini penjelasannya:
Karakteristik siswa dapat dilihat dari kualitas siswa yang diidentifikasi dari tes awal, nilai ujian sebelumnya, dan nilai rapor sebelumnya.
Karakteristik mata pelajaran digunakan untuk melihat tingkat kesulitan tiap mata pelajaran yang dijelaskan. Kesulitan mata pelajaran ini ditetapkan oleh expert judgment guru mata pelajaran tersebut dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tiap tingkat sekolah. Dalam menetapkan tingkat kesulitan mata pelajaran harus memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, dan keluasan KD, serta perlu tidaknya pengetahuan prasyarat pada mata pelajaran tersebut.
Kondisi satuan pendidikan meliputi, kompetensi pendidik, jumlah siswa dalam satu kelas, predikat akreditasi sekolah, dan kelayakan sarana prasarana sekolah.
Dalam kurikulum merdeka, terdapat tiga model penetapan KKM, antara lain:
Cara menentukan KKM dalam Kurikulum Merdeka adalah:
Cara menganalisis KKM dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
Demikian penjelasan KKM pada Kurikulum Merdeka. Semoga artikel ini bermanfaat!
Bagi bapak/ibu guru yang ingin melakukan kegiatan evaluasi bagi para siswanya, dapat menggunakan aplikasi Ujione! Disertai dukungan fitur canggih, proses perumusan hingga analisis hasil ujian dapat dilakukan dengan praktis dan mudah. Tertarik menggunakannya? GRATIS selama 30 hari dengan dukungan fitur penuh! Yuk gunakan Ujione sekarang juga!