Modul Ajar: Menjadikan Pembelajaran Lebih Interaktif dan Efektif

aplikasi ujian online

Setiap harinya, guru harus selalu memutar otak untuk membuat kegiatan belajar selalu menarik untuk diikuti siswa. Berbagai metode dan media pembelajaran diterapkan sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Modul ajar, sebagai salah satu media pembelajaran dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran agar menarik, interaktif, dan efektif. Dalam Kurikulum Merdeka, modul ajar sendiri berperan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, modul ajar perlu disusun dengan sebaik-baiknya.

Pengertian Modul Ajar

Modul ajar adalah salah satu perangkat pembelajaran yang dirancang secara lengkap dan sistematis sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Modul ajar berisikan tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

Modul ajar haruslah disusun secara lengkap dan sistematis, artinya harus memuat seluruh komponen yang telah ditentukan dan disusun urut mulai dari pembukaan, isi materi, hingga penutup. Hal ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam belajar sekaligus memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Selain itu, modul ajar juga disusun berdasarkan fase atau tahap perkembangan siswa, maksudnya harus mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.

Tujuan Pengembangan Modul Ajar

Tujuan dikembangkannya modul ajar antara lain untuk:

  1. Mengembangkan perangkat ajar yang digunakan guru sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran.
  2. Memudahkan, melancarkan, dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
  3. Menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
  4. Menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran sesuai capaian pembelaajran.

Kriteria Modul Ajar

Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:

  1. Esensial, artinya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran dapat diambil dari setiap mata pelajaran pengalaman belajar dan lintas disiplin.
  2. Menarik, bermakna, dan menantang, modul ajar dapat menumbuhkan minat belajar dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Modul ajar juga harus berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk tahapan usia siswa sehingga siswa dapat mencapai capaian pembelajaran dengan baik.
  3. Relevan dan kontekstual, artinya modul ajar yang disusun berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan siswa.
  4. Berkesinambungan, artinya modul ajar memiliki keterkaitan alur kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase belajar siswa.

Komponen Modul Ajar

Penyusunan modul ajar pada dasarnya menyesuaikan dengan kebutuhan guru dan mata pelajaran. Namun secara umum, modul ajar terdiri dari komponen sebagai berikut:

1. Informasi Umum

Dalam bagian informasi umum terdapat komponen:

  • Judul modul ajar
  • Pemilihan satuan dan jenjang pendidikan
  • Pemilihan fase dan kelas
  • Pemilihan mata pelajaran
  • Deskripsi umum modul ajar
  • Identitas penulis modul

2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Adapun komponen yang terdapat pada bagian capaian dan tujuan pembelajaran adalah:

  • Capaian pembelajaran
  • Tujuan pembelajaran dari keseluruhan modul ajar
  • Alur tujuan pembelajaran
  • Dimensi profil pelajar Pancasila

3. Detail Rancangan Penggunaan

Bagian detail rancangan penggunaan dalam Modul Ajar terdiri dari komponen:

  • Total alokasi Jam Pembelajaran (JP) dan jumlah pertemuan
  • Penentuan model belajar (daring, luring, campuran)
  • Sarana Prasarana
  • Prasyarat Kompetensi

4. Detail Pertemuan

Pada bagian detail pertemuan, ada tiga komponen penting yang harus dimuat di dalamnya, yaitu:

  • Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per pertemuan
  • Rincian Kegiatan Pembelajaran, yang disarankan terdiri dari:
  • Tujuan Pembelajaran
  • Indikator Keberhasilan
  • Pertanyaan Pemantik
  • Daftar perlengkapan ajar
  • Daftar lampiran materi pendukung
  • Langkah pembelajaran
  • Rencana asesmen
  • Rencana diferensiasi
  • Lampiran  atau Materi Pendukung dapat terdiri dari:
  • Referensi materi / media pembelajaran
  • Lembar kerja / Latihan / Asesmen
  • Instrumen Refleksi.

Prinsip Dasar Penyusunan Modul Ajar

Terdapat beberapa prinsip dasar dalam penyusunan modul ajar. Berikut adalah prinsip dasar penyusunan modul ajar berdasarkan laman PPG SIMPKB.

  • Karakteristik, kompetensi dan minat siswa di setiap fase. 
  • Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase. 
  • Melihat dari sudut pandang siswa, bahwa setiap siswa itu unik.
  • Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
  • Tingkat kematangan setiap siswa tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang siswa dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.

Cara Menyusun Modul Ajar

Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun modul ajar yang perlu diperhatikan.

  • Pertama, lakukan analisis terhadap kondisi dan kebutuhan guru dan siswa berdasarkan latar belakang, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, sekaligus kemampuan dan kreativitas yang dimiliki oleh guru.
  • Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pada langkah ini, guru dapat memilih beberapa dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Misalnya, untuk materi Pancasila pada mapel PPKn, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dipilih adalah berkebinekaan global dan bernalar kritis.
  • Guru mulai menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang akan dikembangkan menjadi modul ajar.
  • Menyusun modul ajar berdasarkan komponen yang tersedia. Pada langkah ini, guru juga bisa menambahkan komponen lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 
  • Guru dapat langsung menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran setelah modul ajar selesai disusun. 
  • Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru dapat melakukan evaluasi mengenai efektivitas modul ajar dalam kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.

Contoh Modul Ajar pada Kurikulum Merdeka

Berikut adalah contoh modul ajar pada Kurikulum Merdeka.

Sumber: https://pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id

Demikian penjelasan terkait modul ajar, sebagai salah satu perangkat pembelajaran. Semoga bermanfaat.
Tidak hanya proses belajar yang harus dilaksanakan dengan optimal, proses penilaian juga harus sama maksimalnya. Salah satu upayanya adalah dengan menggunakan aplikasi ujian online. Dengan aneka fitur yang memudahkan proses pembuatan tugas dan ujian, serta dapat diakses di manapun dan kapanpun, menjadikan kegiatan penilaian menjadi lebih efektif dan efisien!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram