Dalam proses pembelajaran, guru kerap kali bertanya-tanya terkait strategi pembelajaran seperti apa yang cocok digunakan. Pemilihan strategi pembelajaran yang baik memanglah penting dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pada artikel kali ini akan diulas secara lebih lengkap terkait strategi pembelajaran, macam-macamnya, hingga tips menerapkannya di dalam kelas. Untuk itu, simak penjelasannya sampai selesai, ya!
Secara umum, strategi pembelajaran adalah serangkaian rencana kegiatan belajar yang termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya dalam suatu proses pembelajaran.
Berdasarkan sisi psikologi, strategi pembelajaran mengandalkan psikologi dalam bidang pengetahuan. Di mana menganggap bahwa belajar mengajar merupakan fase perubahan dari segi sikap karena adanya suatu pengalaman.
Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirancang sebelumnya, yang di dalamnya mencakup pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik. Seorang guru harus memiliki strategi pembelajaran karena hal ini dapat menentukan kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik.
Dalam penerapannya, strategi pembelajaran memiliki tujuan sebagai berikut:
Berikut adalah komponen dalam strategi pembelajaran yang harus dipenuhi.
Terdapat beberapa macam strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran. Berikut adalah macam-macam strategi pembelajaran yang perlu diketahui.
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran di mana guru mmepunyai peran mendominasi, sedangkan siswa cenderung menerima dan mengikuti apa yang disampaikan oleh guru. Proses penyampaian materi dalam strategi ini dilakukan secxara lisan oleh guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat memahami dan menguasai materi pelajaran secara optimal.
Dengan strategi yang seperti ini, guru diharapkan mampu menjelaskan suatu materi dengan jelas sehingga siswa dapat memahami dengan mudah. Guru menjelaskan dengan menggunakan buku teks, referensi atau pengalaman pribadi sebagai sumber informasi. Media lain, seperti video pendidikan dan alat bantu visual (diagram, contoh fisik, gambar, dan peta) juga dapat digunakan untuk mendukung penjelasan materi agar lebih mudah dipahami siswa.
Berkebalikan dengan strategi pembelajaran ekspositori, dalam strategi pembelajaran inkuiri, siswa memiliki peran yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan definisi strategi pembelajaran inkuiri itu sendiri, yaitu strategi pembelajaran yang memberikan ruang pada siswa untuk dapat menemukan sendiri inti dari materi pelajaran.
Siswa tidak hanya menerima penjelasan dari guru saja, tetapi juga berusaha untuk menemukan inti dari materi pelajaran secara mandiri. Tujuan dari strategi pembelajaran ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Strategi pembelajaran inkuiri menuntut siswa untuk menggunakan potensi yang dimiliki secara maksimal.
Strategi pembelajaran ini berfokus pada proses penyelesaian masalah dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Permasalahan dapat diambil dari buku teks, peristiwa di lingkungan sekitar, maupun peristiwa yang terjadi di masyarakat. Strategi pembelajaran berbasis masalah ini sangat cocok digunakan bila guru ingin:
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan sekelompok siswa, terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Setiap kelompok mendapatkan tugas masing-masing dari guru untuk dikerjakan bersama-sama.
Anggota kelompok yang lebih paham diharapkan mampu memberikan penjelasan kepada anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan oleh guru. Tujuan dari strategi pembelajaran kooperatif adalah menumbuhkan rasa tanggung jawab pada siswa, memberikan peluang yang sama kepada setiap siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar, dan mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Strategi pembelajaran selanjutnya adalah strategi pembelajaran afektif. Strategi ini bertujuan untuk membentuk sikap positif siswa, yang dapat dilakukan dengan cara menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi problematis.
Saat siswa berhadapan dengan situasi seperti itu, diharapkan mereka dapat membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai yang dianggap baik. Strategi pembelajaran ini cocok digunakan untuk menguatkan karakter siswa, seperti rasa tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri.
Strategi pembelajaran kontekstual adalah sebuah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa dalam menemukan materi yang dipelajari dan diharapkan mampu menghubungkan dengan peristiwa atau permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan menggunakan strategi ini, siswa dapat menerapkan materi yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah strategi pembelajaran yang fokus untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui analisis fakta-fakta atau pengalaman sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Strategi pembelajaran ini menjadikan daya berpikir siswa lebih terlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir juga membantu siswa untuk lebih siap dalam menghadapi setiap permasalahan yang diberikan oleh guru.
Pada dasarnya, strategi pembelajaran mencakup empat langkah dasar, yaitu:
Berikut adalah tips dalam menerapkan strategi pembelajaran dengan baik dan benar.
Guru sebaiknya bertanya kepada siswa terkait apa yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar dan cara apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikannya. Guru dapat meminta siswa untuk terbuka dan jujur mengenai tantangan yang mereka hadapi. Dengan begitu, para guru dapat memberikan solusi terbaik demi terwujudnya aktivitas belajar mengajar yang nyaman.
Guru diharapkan mengetahui apa yang dilakukan oleh siswa dalam memaksimalkan manfaat waktu belajar. Setelah mendapatkan informasi tersebut, guru dapat menyampaikan kepada siswa untuk mengembangkan diri dengan pendekatan baru. Beberapa pendekatan tersebut meliputi:
Suasana nyaman dapat membantu siswa dalam meningkatkan konsentrasi pada proses pembelajaran. Suasana nyaman mencakup banyak hal, mulai dari kebersihan hingga menjalankan kegiatan belajar mengajar dalam keadaan bebas gangguan. Meski begitu, setiap siswa tentu memiliki pendekatan dan preferensi yang berbeda-beda, di sini guru dapat menciptakan suasana tersebut berdasarkan suara terbanyak.
Hakikatnya, manusia merupakan makhluk yang menyukai tantangan, terutama hal-hal baru yang memberikan manfaat bagi kehidupan. Strategi pembelajaran yang cerdas juga dapat mencakup kegiatan yang berhubungan dengan eksplorasi, seperti melakukan percobaan sederhana hingga memanfaatkan internet untuk mencari informasi baru. Selain itu, siswa juga perlu diberikan kegiatan berbasis penyelesaian masalah dalam proses pembelajaran.
Guru diharapkan memiliki tujuan, gagasan, serta langkah-langkah yang jelas untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Selain itu, guru juga dapat memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Hal itu diharapkan mampu memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar lebih giat lagi.
Guru meminta siswa menggunakan keterampilan berpikir kritis yang selama ini telah diasah untuk menjelaskan materi yang diterima dengan kalimat sendiri. Guru juga perlu mencari informasi terkait minat yang disukai siswa dan bagaimana mereka memahami suatu masalah atau tantangan yang sedang dihadapi.
Demikianlah informasi terkait strategi pembelajaran yang mungkin bermanfaat untuk bapak/ibu guru. Selamat mencoba untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Bagi bapak/ibu guru yang ingin mencoba pengalaman baru melaksanakan ujian secara online, dapat menggunakan aplikasi ujian online, Ujione. Didukung fitur yang mumpuni, menjadikan proses penilaian menjadi lebih terarah dan efektif. Ingin mencobanya? Kunjungi www.ujione.id sekarang juga!