Mengenal Apa Itu Indikator Soal: Pengertian, Syarat, dan Contohnya

Nilai memang bukanlah satu-satu faktor yang menentukan kesuksesan siswa di masa depan. Tapi dalam jenjang sekolah, nilai digunakan sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah disampaikan guru.

Terdapat beberapa cara untuk memperoleh nilai atau hasil belajar siswa, salah satunya adalah dengan menyediakan soal yang harus diselesaikan oleh siswa. Agar dapat mencerminkan hasil belajar yang akurat, soal perlu disusun dengan benar. Guru harus berpedoman pada kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Kisi-kisi soal memuat indikator soal yang kemudian dijadikan acuan oleh siswa untuk belajar.

Lalu apa itu indikator soal? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Indikator Soal?

Indikator merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam merumuskan sebuah indikator, terdapat patokan yang harus diperhatikan. Indikator sendiri berarti sebuah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang telah menjadi acuan penilaian pada suatu mata pelajaran.

Dari pengertian indikator tersebut, indikator soal memiliki arti sebuah tolak ukur pencapaian kompetensi dasar yang dapat dibuktikan secara terukur melalui perubahan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan. Indikator soal memungkinkan guru untuk mengetahui kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Jika indikator soal tidak sesuai, maka tujuan pembelajaran pun tidak akan tercapai.

Fungsi Indikator Soal

Berikut adalah beberapa fungsi indikator soal yang perlu diketahui.

1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
2. Sebagai pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
3. Sebagai pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.
4. Sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
5. Sebagai pedoman dalam mengembangkan sosl-soal HOTS.
6. Sebagai alat ukur kesesuaian antara isis soal dengan tujuan pembelajaran.
7. Sebagai petunjuk ketercapaian kompetensi dasar.

Syarat Indikator Soal yang Baik

Indikator soal dapat dikatakan baik jika telah memenuhi beberapa syarat di bawah ini.

1. Berisi ciri-ciri kompetensi dasar yang terdapat dalam materi pembelajaran.
2. Berkaitan dengan materi (bahan ajar).
3. Berorientasi pada tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Menggunakan kata kerja operasional yang menunjukkan tingkah laku dan dapat diamati atau diukur.
5. Soal dapat dibuat sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.

Rumusan Indikator Soal

Suatu indikator soal dikatakan lengkap jika memuat empat komponen, yaitu sebagai berikut.

1. Audience

Audience merupakan target sasaran dari soal yang dikembangkan Dalam hal ini, yang berperan sebagai audience adalah siswa.

2. Behavior

Behaviour yang berarti tingkah laku. Artinya, dengan adanya soal tersebut, diharapkan muncul tingkah laku tertentu pada peserta siswa. Behavior diwujudkan dalam bentuk kata kerja operasional, misalnya “menghitung”, “mendeskripsikan”, “menemukan”, dan sebagainya.

3. Condition

Condition adalah kondisi tertentu yang diberikan kepada siswa atau diterima siswa saat tingkah lakunya diukur. Condition tidak berlaku saat siswa belajar di luar konteks soal.

4. Degree

Degree adalah derajat keberhasilan yang dibuktikan dengan adanya tingkah laku yang benar.

Perhatikan contoh soal berikut.

“Disajikan grafik gerak parabola, siswa diharapkan dapat menentukan jangkauan maksimum dengan tepat.

Dari contoh di atas:

“Disajikan grafik gerak parabola” berfungsi sebagai condition.

“Siswa” berfungsi sebagai audience.

“Dapat menentukan jangkauan maksimum” berfungsi sebagai behavior.

“Dengan tepat” berfungsi sebagai degree.

Pedoman Pengembangan Indikator Soal

Dalam mengembangkan indikator perlu diperhatikan konsep dasanya. Berikut adalah beberapa konsep dasar saat menegmbangkan indikator soal.

1. Indikator soal digunakan sebagai indikasi pencapaian kompetensi.
2. Penulisan indikator soal menggunakan kata kerja operasional.
3. Indikator soal disusun dengan mengacu pada materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi.
4. Dalam menggunakan Indikator penilaian, sebaiknya menggunakan stimulus (dasar pertanyaan) berupa gambar, grafik, tabel, data hasil percobaan.
5. Pertanyaan dapat berupa kasus yang dapat merangsang/memotivasi siswa untuk berpikir sebelum menentukan pilihan jawaban.

Model Indikator Soal

Terdapat dua model penulisan indikator soal yaitu sebagai berikut.

1. Model Pertama

Model pertama yaitu model indikator yang menyertakan suatu stimulus, seperti gambar, tabel, teks bacaan, atau infografis. Dengan stimulus ini, kondisi siswa diletakkan di awal kalimat. Contoh “Disajikan sebuah infografis penggunaan energi alternatif, siswa dapat menentukan kesimpulan yang benar terkait infografis tersebut.”

2. Model Kedua

Model kedua ditujukan untuk indikator soal yang tidak disertai stimulus. Pada model ini, audience dan behaviour berada di awal kalimat. Contoh “Siswa dapat menghitung energi kinetik rata-rata gas diatomik dengan tepat”.

Contoh Penerapan Indikator Soal pada Kisi-kisi

Seperti yang telah disebutkan di atas, kisi-kisi adalah pedoman yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun soal. Di dalam sebuah kisi-kisi, terdapat beberapa elemen yang menjadi identitas soal seperti mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator soal, bentuk soal, hingga nomor soal.

Berikut adalah contoh penerapan indikator soal pada kisi-kisi.

Demikian informasi terkait indikator soal. Semoga dapat membantu bapak/ibu dalam menyusun soal untuk mendapatkan hasil belajar siswa.

Saat ini, untuk memperoleh hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan mudah. Sistem ujian yang semula berjalan secara konvensional akan semakin efektif dengan penggunaan aplikasi ujian online. Adanya fitur yang memadai serta dapat diakses di perangkat manapun, menjadikan guru dan siswa memiliki pengalaman baru dalam melaksanakan ujian. Ujian menyenangkan, pakai Ujione!