Memilih profesi sebagai seorang guru artinya kita siap untuk terus berinovasi, dalam hal ini termasuk memilih metode dan model pembelajaran. Berinovasi terhadap model pembelajaran yang dipilih bisa membuat proses pembelajaran semakin menarik dan tidak menyebabkan siswa mudah bosan.
Sebagai seorang guru kita perlu mencari tahu berbagai model pembelajaran sehingga lebih mudah menerapkannya di dalam kelas. Salah satu model pembelajaran yang mungkin sudah tidak asing dan bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah discovery learning.
Pada dasarnya discovery learning merupakan model pembelajaran di mana di dalamnya menekankan proses untuk memahami suatu konsep dari materi secara aktif dan mandiri untuk selanjutnya diperoleh kesimpulan. Pada model pembelajaran ini, siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
Guru hanya memberikan sejumlah pertanyaan berkaitan dengan materi kepada siswa. Kemudian, siswalah yang bertugas untuk menemukan, menyelidiki, dan menyimpulkan hasil pengamatannya sebagai modal untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Discovery learning merupakan model pembelajaran yang yang berpusat pada siswa dan pengalaman belajar secara aktif. Dalam prosesnya, model pembelajaran ini akan menjadikan siswa secara aktif menemukan dan mengemukakan gagasannya terkait topik yang dipelajari.
Discovery learning sebagai model pembelajaran yang meminta siswa agar mampu mengorganisasi permasalahan yang didapatkan secara mandiri.
Model pembelajaran discovery learning merupakan model belajar di mana seorang individu atau kelompok bisa aktif menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan dengan pengalaman yang didapatkannya.
Model pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan cara menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang didapatkan bisa bertahan lebih lama.
Seperti model pembelajaran lain, model discovery learning juga memiliki sintaks dan tahapan belajar. Adapun langkah-langkah model discovery learning antara lain:
Untuk memulai model pembelajaran ini, siswa diberikan stimulus terlebih dahulu. Stimulus dapat berupa pengajuan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Langkah selanjutnya dari model pembelajaran discovery ini adalah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang memiliki kaitan dengan materi pelajaran. Setelah itu masalah yang telah dikumpulkan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
Setelah hipotesis masalah sudah ditemukan maka selanjutnya, para siswa dapat diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
Selanjutnya, data yang sudah dikumpulkan dimasukkan dalam bank data untuk diolah dan divalidasi dengan beberapa metode, seperti wawancara, observasi untuk setelahnya didapatkan analisis dari kumpulan data tersebut.
Hasil analisis yang sudah valid selanjutnya diperiksa lebih lanjut secara cermat. Hal ini dilakukan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dan dihubungkan dengan hasil data processing.
Dari hasil proses pengolahan data selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Demikian, beberapa hal yang mungkin perlu diketahui terkait model discovery learning. Bagi bapak/ibu guru yang mungkin belum menerapkan model ini sangat bisa menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Selamat mencoba!