Pentingnya Pembelajaran Sosial Emosional bagi Siswa di Sekolah

aplikasi ujian online

Sekolah merupakan tempat belajar banyak hal bagi siswa. Saat nanti telah lulus dari bangku sekolah, diharapkan siswa-siswa tersebut dapat bersaing di masyarakat maupun dunia kerja. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, seorang siswa diharapkan memiliki kompetensi sosial emosional. Hal ini karena tingkat intelegensi bukanlah satu-satunya tolak ukur untuk menentukan kesuksesan. Kemampuan intelektual perlu diimbangi dengan kondisi emosional yang stabil dan baik untuk mendukung iklim bekerja yang baik juga.

Kompetensi emosional ini diperkenalkan kepada siswa melalui pembelajaran sosial emosional atau dikenal juga dengan nama social emotional learning (SEL). Pembelajaran ini sangat penting diajarkan pada siswa sejak dini karena dapat mempengaruhi kesuksesannya di sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

Lalu, apa saja tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran sosial emosional ini? Yuk temukan jawabannya di bawah ini.

Pengertian Pembelajaran Sosial Emosional

Pembelajaran sosial emosional adalah sebuah pembelajaran yang membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan dalam hidupnya.

Setelah mendapatkan pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu mengelola emosi dengan baik, berempati terhadap orang lain, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam hidupnya.

Saat ini, penerapan pembelajaran sosial emosional sudah mulai dijalankan seiring dengan berjalannya kurikulum merdeka. Hal ini karena pada kurikulum ini, sistem pembelajaran berpusat pada siswa sehingga diharapkan siswa tidak hanya memiliki intelegensi yang baik tetapi juga keterampilan sosial emosional yang baik.

Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional

Tujuan dari diadakannya pembelajaran sosial emosional antara lain:

  • Memberi pemahaman kepada siswa tentang diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
  • Membantu siswa dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu mereka dalam memahami emosi yang dirasakan, mengembangkan identitas mereka, dan menetapkan tujuan.
  • Membantu mengurangi stress dan tekanan yang dialami dalam proses belajar.
  • Siswa mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup dengan keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional.

Manfaat Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

Berikut adalah manfaat yang didapatkan saat seorang siswa mendapatkan pembelajaran sosial emosional.

1. Meningkatkan Prestasi Akademik

Menurut The Circle Education, pembelajaran sosial emosional dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Hal ini karena ketika siswa merasa didengarkan dan dihormati di kelas, maka mereka juga lebih mudah fokus pada pembelajaran dan merasa percaya diri dengan kemampuan mereka. Pembelajaran sosial emosional juga membuat perilaku siswa di sekolah menjadi lebih baik, meningkatkan kehadiran di sekolah, dan memberikan motivasi untuk belajar.

2. Meningkatkan Kesadaran Diri dan Rasa Percaya Diri

Pembelajaran sosial emosional dapat meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri. Pembelajaran ini mampu mendorong perubahan perkembangan di mana siswa yang semula bergantung pada orang lain dalam memutuskan sesuatu menjadi lebih percaya diri untuk menentukan arah mereka sendiri.

3. Meningkatkan Empati terhadap Orang Lain

Empati adalah kemampuan seseorang dalam memahami perasaan dan perspektif orang lain. Empati juga termasuk dalam keterampilan sosial inti. Namun sayangnya, kemampuan berempati sering diabaikan dalam kurikulum sekolah. Dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional, siswa akan terdorong untuk mempertimbangkan perspektif dan perasaan teman sebaya, guru, dan orang tua mereka. Mempraktikkan empati adalah upaya untuk membangun keterampilan penting lainnya seperti penyelesaian konflik, komunikasi yang sehat, dan kebaikan terhadap orang lain.

4. Meningkatkan Keterampilan Membangun Hubungan Baik

Pembelajaran sosial emosional mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam membangun hubungan yang baik dan sehat. Saat siswa belajar empati, mereka akan lebih terampil dalam membangun dan memelihara hubungan dengan baik. Ini berlaku dalam hal mengetahui bagaimana menjadi teman yang baik, mengenali emosi orang lain, dan terlibat dalam penyelesaian konflik.

Pembelajaran ini juga mengajarkan siswa bagaimana cara bekerja sama yang baik dengan orang lain dan melatih kerja sama tim. Keterampilan bekerja sama yang baik tidak hanya bermanfaat untuk siswa saat berada di kelas saja, tetapi juga dalam lingkungan sosial dan dunia kerja nantinya.

5. Mengurangi Tekanan Emosional

Menerapkan pembelajaran sosial emosional dapat mengurangi tekanan emosional yang dirasakan oleh siswa. Hal ini karena pembelajaran sosial emosional membekali siswa dengan kemampuan dalam mengatur diri sendiri, mengelola dan mengatasi emosi sehingga rasa cemas, depresi, dan stres yang dirasakan siswa dapat berkurang.

Kunci Pengembangan Pembelajaran Sosial Emosional

Adapun kunci dalam pengembangan pembelajaran sosial emosional bagi siswa agar memiliki kualitas sosial emosional yang baik, antara lain:

1. Kesadaran Diri (Self Awareness)

Kesadaran diri erat kaitannya terhadap emosi, pikiran, dan nilai. Memiliki kesadaran diri yang baik menjadikan siswa dapat mengidentifikasi emosi serta lebih percaya diri terhadap kelebihan yang dimiliki. Bentuk kesadaran diri yang dapat diketahui antara lain berupa rasa percaya terhadap diri sendiri, menghargai diri sendiri, maupun kontrol penuh terhadap diri sendiri. Nantinya, siswa diharapkan menjadi pribadi yang tenang saat menghadapi masa kritis maupun kerja secara cerdas dan efisien.

2. Manajemen Diri (Self-Management)

Manajemen diri, yaitu mampu mengatur tindakan dan emosional di berbagai situasi. Kemampuan ini erat kaitannya dengan kemampuan dalam menangani stres. Ketika seorang peserta didik memiliki manajemen diri yang baik maka mereka akan termotivasi melakukan hal positif yang berguna dalam mencapai tujuan di masa depannya. Bentuk manajemen diri yang dapat dilakukan berupa tidak menunda pekerjaan (prokranisasi), membuat skala prioritas, hingga mengakui kesalahan diri.

3. Memiliki Kesadaran Sosial (Social Awareness)

Kesadaran sosial erat kaitannya dengan sikap empati dan kepedulian terhadap orang lain. Sikap ini bermanfaat bagi siswa saat berada di lingkungan masyarakat dalam memenuhi kaidah, norma, dan etika yang berlaku serta memiliki kesadaran penuh dalam menghargai orang lain.

4. Mampu Menjalin Relasi (Relation Skill)

Menjalin relasi merupakan bentuk memelihara hubungan pertemanan yang sehat antar individu dan kelompok. Menjalin relasi juga harus didukung dengan adanya kemampuan komunikasi dan sosialisasi yang dimiliki dengan baik. Dalam hal ini diperlukan keterampilan public speaking dan kemampuan manajemen diri agar siswa dapat mengembangkan kemampuan membangun relasi ini.

5. Membuat Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision Making)

Membuat keputusan yang bertanggung jawab dapat lakukan oleh guru dengan cara membimbing siswa agar memiliki keberanian dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuatnya. Siswa yang memiliki kemampuan sosial emosional dengan baik akan lebih mudah menerima dan menghadapi tantangan, mempelajari hal-hal baru, bersikap professional, dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Pembelajaran sosial emosional yang diajarkan di dalam kelas tidak hanya berfokus terhadap kemampuan siswa dalam jangka pendek namun juga untuk jangka panjang. Dalam penerapan pembelajaran sosial emosional diperlukan beberapa perhatian khusus, di antaranya:

  • Sequenced, yaitu pembelajaran terkoordinasi dan saling terkait dalam mendorong keterampilan siswa.
  • Active, yaitu pembelajaran dilakukan secara aktif agar siswa dapat memperoleh keterampilan baru.
  • Focused, yaitu pembelajaran yang menitikberatkan terhadap kompetensi siswa secara individu maupun sosial.
  • Explicit, yaitu pembelajaran mempunyai target spesifik dalam mengembangkan keterampilan sosial emosional bagi siswa.

Tips Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional

Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional.

1. Guru Bertindak sebagai Role Model

Tips pertama dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional adalah guru yang harus mampu berperan sebagai role model bagi siswa. Caranya adalah dengan memahami, mengelola, dan mengatasi perasaan emosional, karena siswa akan mencontoh tindakan tersebut. Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan media sosial, mengikuti kursus, maupun pemilihan metode pembelajaran yang tepat bagi siswa.

2. Mengakomodasi Proses Bermain Peran

Apabila di kelas terdapat siswa yang sedang berkonflik, guru dapat menawarkan proses bermain peran kepada keduanya. Bermain peran tidak hanya membantu siswa menyelesaikan konflik namun juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa dalam memahami alasan mengapa mereka mengucapkan atau melakukan hal-hal yang dapat memicu pertengkaran tersebut.

3. Pengembangan Komunikasi

Pengembangan kompetensi sosial dan emosional siswa dapat tercapai apabila ada kesempatan bagi guru atau siswa untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal. Komunikasi dapat dibangun oleh guru dengan menanyakan hal-hal ringan (bukan wawancara) kepada siswa, misalnya hal apa yang membuat siswa bahagia, apakah terjadi hal buruk kepada siswa hari ini dan lainnya. Jika siswa terlihat kesulitan untuk memberi jawaban, maka berikan dorongan agar mereka dapat mengekspresikan diri atau menjawab pertanyaan yang telah diajukan.

4. Menetapkan Tujuan

Guru sebaiknya menetapkan dan berusaha mencapai tujuan yang dirancang dalam proses pengembangan kompetensi sosial dan emosional siswa. Misalnya, belajar meluangkan waktu dan mendengarkan ungkapan rasa kesal dari siswa atau memikirkan cara-cara baru untuk menunjukkan kepedulian terhadap siswa.

5. Melatih Kerja Sama

Kemampuan kerja sama juga perlu dikembangkan agar siswa terbiasa bekerja dengan orang lain dari sejak dini. Melatih kerja sama dapat dilakukan melalui kerja kelompok dengan metode project-based learning maupun metode pembelajaran kelompok.

6. Mempertimbangkan Perspektif Orang Lain

Untuk mendapatkan hasil pembelajaran sosial emosional yang baik, guru dapat mengajarkan siswa untuk mengembangkan empati dan belajar mempertimbangkan perspektif atau sudut pandang orang lain terhadap situasi tertentu. Untuk mempermudahnya, guru dapat menggunakan situasi sehari-hari sebagai contoh. Memiliki beragam perspektif atau sudut pandang akan memudahkan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan tanpa memaksakan kehendak satu sama lain.

Demikian ulasan terkait pentingnya pembelajaran sosial emosional bagi siswa di sekolah. Semoga bermanfaat 🙂
Bagi bapak/ibu guru yang ingin melaksanakan ujian dengan cara yang lebih modern, dapat menggunakan aplikasi ujian online, Ujione. Dengan sistem digitalisasi, proses penilaian atau evaluasi dapat dilaksanakan dengan mudah dan praktis. Siswa juga dapat merasakan pengalaman baru dalam mengerjakan ujian secara online. Aplikasi Ujione dapat diakses di perangkat manapun. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk pakai Ujione sekarang!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram