Siapapun yang sedang menggeluti pekerjaannya tentu ingin dianggap sebagai seseorang yang profesional. Hal ini juga berlaku pada guru. Meski memiliki label pahlawan tanpa tanda jasa, guru juga merupakan sebuah profesi yang profesional sehingga keberadaannya perlu diperhatikan.
Pemerintah berupaya untuk menjadikan guru profesional di mana dibuktikan melalui tahapan sertifikasi yang sesuai dengan amanat UUD No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Namun begitu, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil dari sistem pendidikan Indonesia menunjukan bahwa kompetensi dasar siswa terkait literasi dan numerasi masih rendah bagi siswa pada rentang usia di bawah 15 tahun dengan skor 382 pada urutan ke 71 dari total 77 negara.
Berdasarkan hasil tersebut, melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melaksanakan berbagai program guna mengembalikan performa guru sebagai pendidik profesional. Berbagai macam upaya untuk mengembalikan guru sebagai pendidik profesional. Pemerintah dan semua pihak meliputi guru, satuan pendidikan dan guru berupaya untuk meningkatkan mutu kompetensi pendidik, kualitas belajar siswa agar berdampak pada mutu pendidikan secara nasional.
Berdasarkan webinar yang diisi oleh Prof. Nunuk, guru profesional adalah guru-guru yang dapat berinovasi terhadap kebutuhan siswanya dan mencari solusi untuk memecahkan masalah-masalah di sekolahnya. Sedangkan menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1, tentang Guru dan Dosen, guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam rangka merealisasikan dari transformasi dalam meningkatkan kualitas mutu tenaga pendidik, pemerintah telah melakukan langkah nyata melalui berbagai program sebagai berikut ini:
Terdapat program pemerintah yang diselenggarakan untuk menghasilkan guru-guru yang profesional. Program tersebut adalah Pendidikan Profesi Guru atau yang biasa dikenal dengan sebutan PPG. Pendidikan profesi guru (PPG) adalah pendidikan tinggi yang dijalankan setelah lulus dari pendidikan sarjana dengan tujuan tujuan mempersiapkan siswa dengan persyaratan keahlian khusus dalam menjadi guru.
Program ini mencanangkan program merdeka mengajar di mana guru memiliki keleluasaan dalam menentukan pembelajaran. Para lulusan PPG diharapkan mampu mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. PPG merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas guru. Apabila seorang guru mendapatkan ilmu yang berkualitas tentu lulusannya pun akan berkualitas juga. Hal ini menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.
PPG Prajabatan adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi lulusan Sarjana maupun Diploma IV, baik lulusan dari kependidikan maupun non kependidikan untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Program PPG Dalam Jabatan merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 Kependidikan maupun Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru. Hal ini dilakukan agar para guru ini menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Pendidikan Guru.
Program PPG dalam Jabatan membekali para guru dengan kemampuan pemecahan masalah, kritis dan kreatif sebagai guru yang profesional dengan model pembelajaran problem-based learning dan project-based learning.
Untuk menghasilkan guru seperti yang disebutkan di atas, sistem dalam program profesi guru ini telah dirancang guna menghasilkan guru masa depan yang profesional yang unggul, kompetitif dan berkarakter.
Demikian ulasan terkait upaya pemerintah untuk menghasilkan guru yang profesional. Mari terus dukung upaya pemerintah ini supaya semakin banyak lahir guru-guru profesional.
Bagi bapak/ibu guru yang ingin melaksanakan ujian, sekarang tidak perlu repot menggunakan metode paper and pencil test. Hal ini karena sudah ada aplikasi ujian online yang dapat memudahkan bapak/ibu guru dalam menyelenggarakan kegiatan ujian maupun pemberian tugas kepada siswa. Melalui satu aplikasi ini juga, proses penilaian secara keseluruhan dapat terakomodir dengan baik.
