Selain model dan strategi pembelajaran, ternyata penataan ruang kelas juga bisa menjadi faktor yang menentukan efektif atau tidaknya sebuah pembelajaran. Hal ini karena penataan tata ruang yang nyaman, aman, dan menyenangkan saat proses pembelajaran berlangsung dapat membawa pengaruh bagi siswa. Dapat dikatakan, penataan ruang ini merupakan pendukung terselenggaranya pembelajaran yang efektif dan tidak boleh disepelekan.
Penataan tata ruang yang baik diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar siswa dan meminimalisir kebosanan atas kegiatan belajar yang dijalankan. Tidak hanya siswa, guru juga akan turut merasakan hal serupa saat ruangan terkondisikan dengan nyaman. Salah satu bagian dari penataan ruang adalah tatanan tempat duduk. Tatanan tempat duduk yang unik dan menarik membuat siswa semakin giat dalam belajar.
Terdapat beberapa cara dalam membuat tatanan tempat duduk di dalam kelas. Berikut adalah ulasannya.
Tatanan model klasik ini tentu tidak asing lagi bagi kita semua. Pasalnya sudah banyak sekali ruang kelas yang menggunakan tatanan model ini. Tempat duduk model ini disusun dengan cara meletakkan bangku siswa dan guru secara berhadapan. Meja guru berada di depan kelas menghadap bangku siswa. Saat ujian berlangsung, jarak antarsiswa akan diberi jarak yang lebih lebar untuk menghindari tindakan menyontek yang mungkin dilakukan oleh siswa. Tatanan klasik banyak digunakan karena sederhana, mudah, dan dianggap lebih komunikatif.
Tatanan model ini juga biasa dikenal dengan sebutan model presentasi, di mana tata letak meja dan kursi siswa membentuk huruf U. Tepat di atas huruf (di depan kelas), diletakkan tempat duduk yang dapat digunakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, seperti karya ilmiah, makalah, dan lain sebagainya. Guru berperan sebagai pengamat, moderator, sekaligus penengah diskusi jika terjadi kesalahpahaman.
Tatanan tempat duduk model U ini dianggap cukup efektif untuk mempresentasikan makalah, laporan penelitian, dan karya ilmiah yang melibatkan unsur demonstrasi. Hal ini karena kelompok yang bertugas untuk presentasi dapat saling berhadapan dengan audiens (siswa/pendengar), dan objek yang didemonstrasikan juga dapat dilihat oleh semua siswa.
Tatanan huruf V membantu dalam usaha mengurangi jarak antar siswa dengan siswa lainnya dan juga antar siswa dengan guru. Tatanan tempat duduk seperti ini memungkinkan siswa dan guru mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas. Akibatnya siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tatanan huruf V memberikan sudut pandang baru bagi siswa, sehingga mereka mampu lebih fokus, antusias, dan senang dalam menjalani proses belajar-mengajar.
Tatanan tempat duduk dengan model ini digunakan ketika guru menerapkan teknik pembelajaran berkelompok. Tempat duduk siswa diatur saling berhadap-hadapan dalam kelompok. Meja-kursi diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing kelompok mempunyai ruang gerak dan diskusi yang cukup.
Tatanan model kelompok/tim membantu guru menciptakan dan mengoptimalkan interaksi kelompok atau tim. Dengan tatanan tempat duduk seperti ini, siswa lebih leluasa dalam bekerjasama. Selain itu, guru juga lebih mudah berkeliling untuk membantu setiap kelompok. Tatanan tempat duduk model ini cocok sekali digunakan untuk kelas rendah dimana para siswa masih membutuhkan banyak kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.
Demikian jenis tatanan tempat duduk siswa yang mungkin bisa dicoba di dalam kelas. Semoga pembelajaran semakin efektif dan menyenangkan.
Bagi bapak/ibu guru yang sedang mencari aplikasi ujian online, bisa mencoba aplikasi Ujione. Mampu menampung 5000 siswa sekaligus dalam satu kali ujian, dijamin tidak akan ada kendala selama pengerjaan ujian. Dilengkapi fitur-fitur yang handal, pelaksanaan ujian juga semakin mudah dan nyaman. Tertarik mencobanya? Kunjungi www.ujione.id.
