Ada dua jenis kepribadian yang cukup akrab di sekitar yang berasal dari seorang psikolog bernama Carl Gustav Jung, yaitu introvert dan ekstrovert. Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang yang mendapatkan energi dari luar adalah ekstrovert, sedangkan orang-orang yang mendapatkan energi justru melalui dirinya sendiri adalah introvert.
Kepribadian introvert identik dengan seseorang yang senang menghabiskan waktu sendirian atau bersama satu hingga dua orang teman terdekat dibanding berada dalam keramaian. Seseorang yang memiliki kepribadian introvert umumnya memiliki sifat pendiam dan pemalu. Padahal sebenarnya, seorang introvert hanya membutuhkan waktu sendiri untuk memulihkan energi setelah berada dalam lingkungan yang ramai.
Lalu bagaimana jika seseorang dengan kepribadian introvert ini menjadi seorang guru? Apakah mungkin? Yuk langsung saja simak ulasannya di bawah ini!
Untuk menjadi guru tidak terbatas pada kepribadian introvert atau extrovert. Semua orang yang memiliki keinginan dan niat baik untuk membagikan ilmunya pasti bisa. Namun, di lapangan kerap terdengar banyak pertanyaan terkait bagaimana seorang introvert bisa menjadi guru? Padahal banyak sekali guru dengan kepribadian introvert yang hebat dan dicintai siswa-siswanya. Hal tersebut karena guru introvert memiliki kelebihan, antara lain:
Guru dengan kepribadian introvert jarang bersikap impulsif. Seorang introvert cenderung lebih berhati-hati dan tenang dalam bertindak karena sudah terbiasa berpikir sebelum melakukan sesuatu. Hal ini juga menjadikan sosok introvert lebih bijak dalam menyikapi permasalahan yang ada termasuk perilaku siswa di dalam kelas.
Salah satu kelebihan seorang introvert adalah mampu menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicaranya. Dalam lingkungan sekolah, tentu akan ada siswa-siswa yang ingin menyampaikan perasaan atau hal-hal yang mereka anggap mengganjal. Dan dengan memiliki kepribadian introvert, siswa akan nyaman saat mencoba bercerita dengan gurunya.
Guru introvert lebih mudah memahami situasi dan kondisi sekelilingnya. Hal ini juga yang menjadikan seorang guru introvert lebih perhatian dan peka. Guru introvert tidak akan dengan mudah menghakimi siswa yang kurang aktif, berbuat di luar aturan pembelajaran, dan lain sebagainya, sebab guru mampu melihat perilaku siswa dari berbagai sudut pandang.
Guru introvert juga akan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi siswa, misalnya memikirkan cara agar siswa menjadi lebih percaya diri, melakukan pendekatan dan berbicara dari hati ke hati kepada siswa, dan lain sebagainya. Dengan mengerti kebutuhan siswa, seorang guru introvert juga akan lebih mudah dalam memilih metode dan strategi belajar agar sesuai dengan kebutuhan siswanya.
Menjadi guru introvert bukanlah sebuah aib ataupun dosa. Memang benar jika riuh suara di kelas mampu menguras energi seorang guru introvert. Namun, selalu ada cara untuk menyelesaikan masalah yang ada, termasuk agar tidak menjadi guru introvert di sekolah.
Tips pertama, seorang guru introvert harus selalu percaya diri dengan diri sendiri dan tidak perlu meniru hal-hal yang dilakukan seorang ekstrovert. Berusaha menjadi orang lain hanya akan membuat guru introvert kehilangan jati diri dan justru kelelahan hingga stres.
Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa seorang introvert mendapatkan energinya dari dalam diri. Untuk itu, guru introvert sangat memerlukan waktu untuk recharge dan recovery energi setelah berada dalam situasi ramai. Guru introvert tidak perlu memaksakan diri untuk berinteraksi dengan banyak orang. Guru introvert dapat memanfaatkan waktu kosong dan mencari tempat sepi untuk recharge dan recovery energi.
Seseorang dengan kepribadian introvert hanya membatasi interaksi dengan banyak orang dan bukan berarti tidak bersedia membangun komunikasi dengan orang lain. Hanya saja, seorang introvert membatasi interaksinya, yaitu terbatas pada satu, dua, atau beberapa orang saja. Seorang guru introvert tetap membutuhkan teman yang bisa dijadikan tempat bercerita dan berdiskusi apabila sedang mengalami masalah. Hal ini perlu dilakukan agar guru introvert tetap mendapat dukungan dan terhindar dari stres.
Tugas seorang guru tidak terbatas pada kegiatan mengajar di dalam kelas, melainkan juga mengikuti program-program yang dimiliki oleh sebuah lembaga. Tidak jarang guru mendapatkan tanggung jawab lain selain menyampaikan materi pelajaran di kelas. Oleh karenanya, seorang guru harus fleksibel dalam melakukan tanggung jawab yang berbeda, seperti menjadi panitia suatu kegiatan.
Namun, jika tugas yang diberikan memang dianggap memberatkan, maka seorang guru sangat boleh tidak melakukannya. Namun perlu disampaikan alasan terkait penolakan tersebut. Hal ini khususnya diperuntukkan untuk guru introvert yang mungkin memiliki masalah dengan ketidakpercayadirian dan sifat pemalu yang dimiliki. Meski begitu, hal ini bukan menjadi alasan untuk lari dari tanggung jawab.
Di era yang serba canggih seperti saat ini, sudah bukan waktunya seorang guru menyampaikan materi hanya dengan metode ceramah di depan kelas. Saat ini seorang guru harus mampu menjalankan berbagai peran, di mana salah satunya adalah sebagai fasilitator.
Seorang guru dapat mengatur strategi supaya siswa mampu belajar tanpa harus “disuapi” terus menerus oleh guru. Guru dapat membuat kelompok kecil dan memberi kesempatan siswa untuk belajar satu sama lain. Guru hanya perlu mengamati jalannya diskusi, memberi bantuan kepada kelompok yang membutuhkan, dan memberikan umpan balik yang sesuai.
Hal ini cocok dilakukan seorang guru introvert, karena akan mengurangi potensi lelah berlebihan akibat terus-menerus cuap-cuap di depan siswa. Bagi siswa juga akan lebih menyenangkan sebab tidak hanya disuruh mengerjakan soal-soal setiap waktu.
Itulah 5 tips agar seorang guru tidak “introvert” saat di sekolah. Semoga dengan tips di atas, guru tetap bahagia menjalankan tugas sebagai seorang guru meskipun berkepribadian introvert.
Bagi bapak/ibu guru, saat ini sudah tersedia aplikasi ujian online, Ujione, yang bisa memudahkan kegiatan penilaian sehari-hari. Mulai dari tugas, kuis, ulangan harian, PTS, PAS, dan masih banyak lagi, dapat dilakukan dengan mudah menggunakan Ujione. Fitur yang dihadirkan juga akan sangat membantu lancarnya pelaksanaan ujian. Tidak hanya itu, siswa juga bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam mengerjakan ujian.
Tertarik menggunakannya? Kunjungi www.ujione.id sekarang juga!