Naik turunnya semangat siswa dalam belajar itu hal wajar. Terkadang ada suatu ketika siswa sedang bersemangat namun di waktu yang lain ada saatnya bahkan kehilangan motivasi untuk belajar.
Di sini, peran orang tua dan guru sangat diperlukan untuk mengembalikan motivasi siswa yang sedang merosot. Memang benar, bahwa motivasi atau semangat belajar itu datang dari diri sendiri. Namun tidak ada salahnya untuk memberi dukungan melalui faktor eksternal.
Bagaimana caranya? Simak ulasannya hingga selesai ya!
Kata motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan dari diri sendiri untuk meraih sesuatu yang diinginkan.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa motivasi belajar siswa adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk mencapai tujuan belajar, seperti pengembangan diri setelah belajar ataupun memahami suatu materi dan konsep yang telah dipelajari.
Siswa yang selalu memelihara motivasi belajar dalam dirinya akan menjalankan kegiatan belajar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Namun, untuk bisa terus menghidupkan motivasi belajar ini tentu bukan upaya yang mudah. Setiap siswa akan memiliki cara yang berbeda karena karakter yang mereka miliki pun tidak sama.
Terdapat dua jenis motivasi belajar siswa, antara lain:
Motivasi belajar intrinsik bersumber dari dalam diri siswa sendiri. Motivasi ini bisa muncul karena seorang siswa begitu gigih ingin mencapai tujuan tertentu, seperti keinginan berprestasi, memenangkan suatu perlombaan, ingin masuk sekolah favorit, ingin masuk ke jurusan kuliah yang diinginkan, membanggakan orang tua, dan lain sebagainya.
Berkebalikan dari motivasi belajar intrinsik, motivasi ekstrinsik menitikberatkan lingkungan sebagai pendorong motivasi belajar siswa. Contoh motivasi ekstrinsik yang biasa kita jumpai adalah giat belajar karena imbalan hadiah, belajar karena dinasihati oleh guru dan orang tua, dan lain sebagainya.
Saat seorang siswa mulai kehilangan motivasi belajarnya, peran guru dalam membangkitkan semangat belajar siswa memang dibutuhkan. Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk meningkatkan kembali motivasi belajar siswa, antara lain sebagai berikut.
Salah satu hal yang bisa menyebabkan motivasi belajar siswa menurun adalah bosan dalam belajar. Pemicu kebosanan tersebut bisa jadi adalah metode pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi. Untuk itu seorang guru perlu menerapkan beberapa metode pembelajaran. Tentunya disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
Selanjutnya, agar siswa tidak mengalami kebosanan dan akhirnya mengalami penurunan motivasi belajar adalah ajak siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Jangan hanya jadikan mereka sebagai objek belajar melainkan subjek belajar yang akhirnya bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.
Siswa yang aktif akan cenderung meningkat keterampilan berpikir kritisnya, kepeduliannya, sehingga siswa juga akan lebih mudah menyelesaikan persoalan yang berorientasi pada HOTS.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang suka berkompetisi, termasuk siswa. Kompetisi dalam pelajaran nyatanya mampu menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa. Siswa akan saling membuktikan bahwa merekalah yang terbaik. Guru bisa membuat kompetisi sederhana berupa cerdas cermat yang diikuti oleh seluruh siswa di dalam kelas.
Dalam mengajar, guru tidak cukup menerangkan saja kepada siswa. Harus ada sesuatu yang menarik yang bisa mencuri perhatian siswa. Misalnya saja, guru bisa menggunakan media untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada siswa terkait materi yang sedang dipelajari.
Media dapat berupa visualisasi pembelajaran, baik dalam bentuk gambar atau video. Selain lebih seru, pembelajaran dengan memanfaatkan media seperti ini juga membuat mereka semakin memahami konsep atau materi yang dijelaskan oleh guru.
Siswa mungkin akan menjadi bosan saat dalam satu jam pelajaran hanya terus menerus diisi dengan kegiatan belajar. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat membaca suasana kelas dengan cepat. Jika keadaan kelas sudah tidak kondusif, sebaiknya berikan selingan di tengah-tengah kegiatan belajar.
Kegiatan selingan ini dapat berupa sharing pengalaman dan pemberian motivasi secara langsung kepada siswa. Setelah siswa mendengar pemaparan dari guru, biasanya mereka akan berusaha untuk mengikuti jejak baik yang disampaikan. Hal ini tentu baik untuk meningkatkan motivasi belajar mereka.
Guru selalu menuntut siswa untuk rajin belajar, mendapatkan nilai yang baik, dan hal positif lainnya setiap saat. Namun, tidak sedikit yang lupa untuk memberikan apresiasi bahkan dalam bentuk pujian. Meski terlihat sederhana, pujian yang dilontarkan guru membuat siswa merasa lebih berharga. Dengan begitu, siswa akan terus termotivasi agar menjadi yang terbaik. Jika siswa kurang suka diberikan pujian, guru bisa memberikan reward sederhana.
Setelah melakukan upaya-upaya di atas, jangan lupa untuk melakukan evaluasi secara berkala. Apakah cara yang digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sudah tepat atau perlu ada yang harus diperbaiki. Guru dapat menyimpulkan dari melihat perubahan motivasi belajar siswa.
Demikian adalah penjelasan terkait motivasi belajar siswa dan cara meningkatkannya. Semoga tips di atas bisa membantu bapak/ibu guru untuk membuat siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Apabila bapak/ibu menginginkan inovasi lain agar siswa tidak bosan denagn proses pembelajaran, bapak/ibu dapat mencoba menggunakan aplikasi Ujione. Ujione adalah sebuah aplikasi belajar dan ujian yang sengaja dikembangkan untuk menambah inovasi di bidang pendidikan. Selain itu, menggunakan aplikasi Ujione juga akan memudahkan kinerja bapak/ibu sebab banyak fitur yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar hingga penilaian.
Tertarik menggunakannya? Kunjungi www.ujione.id sekarang juga ya!
