Ini Dia Alasan Mengapa Kita Bisa Lupa

aplikasi ujian online

Setiap orang, rasanya pernah mengalami yang namanya “lupa”. Seiring berjalannya waktu, seiring dengan banyaknya hal yang telah kita lakukan, kita perlahan melupakan banyak hal. Apa yang kita lihat, dengar, dan alami, tidak semuanya bisa kita ingat.

Lalu mengapa kita bisa lupa? Padahal, sejatinya, otak kita memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar. Meski begitu, ternyata masih ada saja kejadian atau memori yang terlupakan oleh kita.

Nah, pada artikel kali ini akan dijelaskan terkait bagaimana otak manusia bisa lupa. Jadi, simak penjelasannya sampai selesai ya!

Alasan Mengapa Kita Bisa Lupa

Seorang psikolog asal Amerika, Elizabeth Loftus, telah banyak melakukan penelitian mengenai ingatan manusia (human memories). Menurutnya, terdapat empat hal yang menjadi penyebab utama kenapa manusia bisa lupa, di antaranya sebagai berikut:

1. Informasi Hanya Tersimpan di Memori Jangka Pendek

Selama hidup, kita akan menyimpan banyak sekali memori di dalam otak. Memori merupakan kumpulan informasi yang terbentuk dari apa yang ditangkap oleh panca indera kita. Jadi, segala hal yang kita lihat, dengar, hirup, dan rasakan akan disimpan di dalam otak sebagai memori.

Memori manusia terbagi menjadi tiga. Ada memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short-term memories), dan memori jangka panjang (long-term memories).

Mulanya, saat panca indera kita menerima rangsangan dari lingkungan, memori sensori akan mencatatnya sebagai sebuah informasi. Kemudian, informasi-informasi tersebut akan disimpan ke dalam otak sebagai memori jangka pendek. Memori jangka pendek bertahan sangat singkat. Jika memori tersebut tidak dipertahankan secara aktif, maka memori ini hanya bisa bertahan dalam hitungan detik aja, yaitu sekitar 20-30 detik.

2. Otak Gagal Memanggil Ingatan yang Tersimpan

Jika kita selalu memanggil atau mengingat kembali memori jangka pendek, memori jangka pendek ini akan masuk ke dalam memori jangka panjang. Memori jangka panjang dapat kita ingat kembali sampai beberapa waktu tertentu, bahkan bisa mencapai waktu yang sangat lama.

Namun, meskipun memori jangka panjang dapat kita ingat kembali dalam waktu lama, detail-detail rangkaian kejadian yang ada pada memori tersebut lama-kelamaan juga pasti akan terlupakan. Kenapa bisa begitu?

Ada sebuah teori yang menjelaskan bahwa setiap memori yang disimpan di dalam otak akan membentuk jejak-jejak memori (memory traces). Teori ini disebut dengan teori peluruhan (decay theory). Menurut teori peluruhan, seiring berjalannya waktu, jejak-jejak memori ini akan memudar dan menghilang, apabila kita jarang mengulang kembali memori tersebut. Akhirnya, otak pun gagal atau nggak bisa memanggil informasi (memori) yang kita inginkan.

3. Adanya Gangguan dari Memori Lain

Terdapat teori lain yang menjelaskan bahwa “lupa” tidak sepenuhnya disebabkan karena hilangnya memori yang tersimpan di otak. Tetapi, dapat juga terjadi karena adanya gangguan (interferensi) dari memori lain. Nah, teori ini disebut dengan teori interferensi (interference theory).

Menurut teori tersebut, banyaknya informasi yang disimpan di otak membuat beberapa memori bisa saling bertumpuk satu sama lain. Akibatnya, kita jadi sulit mengingat sesuatu karena memori yang ingin kita ingat, justru terganggu atau terhalang oleh memori-memori yang lain.

Kemungkinan besar, gangguan akan terjadi ketika kita menerima beberapa informasi yang serupa (mirip). Selain itu, gangguan juga bisa terjadi karena otak harus menampung banyak informasi berbeda dalam selang waktu yang berdekatan.

4. Kecenderungan untuk Melupakan suatu Hal

Selanjutnya, lupa juga bisa terjadi karena kita sengaja ingin melupakan memori-memori tersebut. Nah, biasanya, memori-memori yang sengaja ingin dilupakan ini berisi kejadian-kejadian yang kurang menyenangkan atau traumatik. Kejadian yang kalau diingat, bisa membuat kita sedih, kecewa, takut, cemas, dan lain sebagainya. Jadi, kita berusaha untuk mencegah ingatan itu muncul kembali agar perasaan kita lebih baik.

Selain empat hal yang sudah dijelaskan di atas, kondisi fisik juga bisa menyebabkan kita mudah lupa. Misalnya, saat kita kurang tidur dan stres. Akibatnya, otak sulit berkonsentrasi, sehingga menurunkan daya ingat kita.

Nah itulah beberapa alasan mengapa seseorang bisa mengalami “lupa”. Lupa merupakan kondisi yang normal terjadi pada manusia. Adakalanya, lupa bisa menimbulkan banyak masalah. Tapi, lupa juga bisa membantu kita untuk mengelola berbagai macam peristiwa yang menyakitkan dalam hidup kita, serta mendorong kita untuk hanya mengingat hal-hal yang penting saja.

Bagi bapak/ibu guru yang ingin melaksanakan ujian dan membutuhkan aplikasi ujian, dapat menggunakan aplikasi Ujione. Dapat digunakan di perangkat apapun, proses ujian menjadi lebih mudah dan praktis. Tertarik menggunakan? Kunjungi www.ujione.id sekarang juga!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram