Alternatif Pengganti Pekerjaan Rumah (PR) untuk Siswa

aplikasi ujian online

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah PR (Pekerjaan Rumah) bagi seorang pelajar. PR diberikan oleh guru kepada siswa agar siswa tetap belajar di rumah. Namun sekarang, alih-alih siswa semakin rajin belajar, ternyata PR justru dianggap sesuatu yang membebankan.

Oleh karena hal itu, guru mulai menyiapkan alternatif lain selain PR yang tetap dapat digunakan siswa untuk belajar. Apa saja alternatif itu? Yuk simak ulasannya di bawah ini!

Pengertian Pekerjaan Rumah (PR)

Pekerjaan Rumah atau PR adalah tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, baik secara mandiri maupun secara berkelompok. Tujuan pemberian PR ini adalah untuk memperkuat pemahaman siswa akan suatu topik atau materi pelajaran tertentu.

PR yang sudah dikerjakan kemudian dikumpulkan kepada guru sesuai batas waktu yang telah disepakati antara guru dan siswa. Pemberian PR oleh guru kepada siswa ini hampir diterapkan di semua jenjang pendidikan di Indonesia. Umumnya, PR yang diberikan berupa soal-soal latihan, baik yang ada di buku paket, lembar kerja, atau dibuat sendiri oleh guru.

Namun, soal-soal latihan seperti itu ternyata justru dianggap membosankan dan memberatkan bagi siswa. Alih-alih mengerjakannya, banyak siswa justru mengabaikannya. Untuk mengatasi hal tersebut, sekarang ini sudah ada berbagai macam tugas lain yang bisa dijadikan referensi PR untuk siswa seperti pembelajaran berbasis proyek, kegiatan sosial, membaca buku dengan genre yang bebas, eksplorasi, membuat kreasi, dan lain sebagainya.

Tujuan Pemberian Pekerjaan Rumah (PR)

Terdapat beberapa tujuan pemberian PR oleh guru kepada siswa, antara lain:

  • Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin pada diri siswa.
  • Melatih kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah secara mandiri.
  • Melatih kemampuan mengatur siswa.
  • Memberi kesempatan bagi siswa untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan.
  • Meningkatkan kebiasaan belajar yang baik.
  • Mengurangi waktu siswa bermain gadget.
  • Mendorong komunikasi antara guru dan siswa.
  • Membangun persaingan yang sehat diantara siswa.

Alternatif Pekerjaan Rumah (PR) untuk Siswa

Sebelumnya, PR yang diberikan oleh guru kepada siswa berbentuk soal-soal latihan yang harus diselesaikan di rumah. Namun saat ini, sudah banyak jenis PR yang dapat diberikan guru kepada siswa.

Meskipun demikian, Kemendikbud mengimbau guru-guru untuk tidak memberikan PR yang dapat membebani siswa. Hal ini ditakutkan justru dapat membuat siswa stres dan menyita waktu mereka untuk istirahat serta bercengkrama dengan keluarga.

Untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya, berikut adalah beberapa alternatif PR untuk siswa.

1. Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu jenis model pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk dapat memperdalam pengetahuannya melalui kegiatan mengerjakan proyek atau investigasi mendalam. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai pengganti PR sehingga menjadi lebih menarik bagi siswa. 

Tidak hanya untuk menarik perhatian siswa, namun memberikan siswa PR dalam bentuk pengerjaan proyek juga dapat mengasah kemampuan mereka dalam berpikir kritis, menyelesaikan permasalahan secara sistematis, serta mendorong siswa menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab.

2. Kegiatan Sosial

Alternatif lain sebagai pengganti PR adalah dengan melakukan kegiatan sosial. Guru dapat merancang proyek yang membuat siswa terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal mereka. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa membantu tetangga, membantu orang tua di rumah, wawancara lansia, dan sebagainya.

Setiap siswa dipersilahkan untuk memilih proyek yang ingin dikerjakan selama seminggu atau sebulan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, guru perlu menyesuaikan tingkat kerumitan atau kesulitan kegiatan sosial yang diberikan dengan jenjang pendidikan siswa.

Dari kegiatan sosial semacam ini, siswa tidak hanya mendapatkan nilai saja, tetapi juga mendapatkan pengalaman dan pendidikan karakter yang bermanfaat untuk mereka di kemudian hari. Siswa akan memiliki rasa empati, tanggung jawab, dan rendah hati yang lebih tinggi.

3. Membaca Bebas

Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan tingkat literasi yang rendah. Hal ini karena sulitnya menumbuhkan kebiasaan membaca di masyarakat. Belum lagi adanya perkembangan teknologi yang semakin cepat sehingga orang-orang lebih tertarik bermain gadget dibandingkan membaca.

Namun kabar baiknya, saat ini literasi telah berhasil menjadi fokus utama perhatian kita semua khususnya pada pelaksanaan kurikulum merdeka. Pada kurikulum merdeka, literasi menjadi fokus utama kurikulum baru ini. Untuk meningkatkan minat membaca di kalangan siswa, guru dapat memberikan mereka tugas membaca bebas di rumah sebagai alternatif PR untuk siswa.

Tugas ini dilakukan dengan cara membebaskan siswa membaca buku apapun yang mereka inginkan di rumah selama 15 menit atau lebih setiap harinya. Setelah itu, siswa diminta untuk menuliskan isi dari buku yang sudah selesai dibaca dalam satu paragraf. Agar tugas membaca bebas ini dapat terlaksana dengan baik, guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk mengawasi mereka selama melaksanakan tugas tersebut. 

Tugas membaca bebas ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan literasi di kalangan siswa saja, tetapi juga dapat menambah wawasan siswa dan memberikan mereka sudut pandang yang baru terhadap suatu hal.

4. Eksplorasi dan Observasi

Alternatif lain sebagai pengganti PR untuk siswa adalah melalui kegiatan eksplorasi dan observasi. Kegiatan ini dapat dilakukan di luar sekolah sehingga siswa memiliki kesempatan untuk mengamati aktivitas yang terjadi di luar sekolah sesuai minat mereka.

Kegiatan eksplorasi dan observasi dapat dilakukan di perpustakaan kota, museum, pasar tradisional, alun-alun kota, pusat perbelanjaan, tempat tinggal siswa, ataupun tempat lainnya. Guru hanya perlu memberikan panduan kepada siswa terkait apa saja yang harus mereka lakukan.

Setelah melakukan kegiatan eksplorasi dan observasi, selanjutnya siswa diminta untuk membuat laporan hasil pengamatan agar dapat dijadikan bahan diskusi dan presentasi di kelas. Kegiatan eksplorasi dan observasi juga sekaligus sebuah cara yang dapat dilakukan guru untuk memberikan pendidikan karakter pada siswa.

5. Membuat Kreasi

Membuat kreasi juga dapat menjadi alternatif PR untuk siswa. Kreasi yang dibuat dapat berupa pemanfaatan barang-barang bekas menjadi barang yang bernilai ekonomis, membuat sebuah karya seni, dan eksperimen sains sederhana.

Kegiatan membuat kreasi ini tidak hanya sekadar untuk menyenangkan siswa, namun juga dapat melatih keterampilan motorik dan meningkatkan kreativitas siswa.

Nah, itulah beberapa alternatif PR untuk siswa yang dapat dijadikan referensi oleh bapak/ibu guru.
Bagi bapak/ibu guru yang ingin melaksanakan ujian online tanpa ribet dapat menggunakan aplikasi Ujione. Lebih mudah dan praktis karena dapat digunakan pada perangkat apapun dan dapat melaksanakan ujian dimanapun. Fitur yang disediakan juga membantu kinerja guru agar semakin efektif dan efisien. Tertarik menggunakan? Yuk daftar sekarang! GRATIS!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram