Apa Itu Debat? Ini Pengertian dan Jenisnya

aplikasi ujian online

Siapa yang pernah beradu pendapat atau berdebat dengan temannya? Hampir semua dari kita pasti pernah mengalaminya. Terlebih dalam kehidupan sehari-hari, rasanya tidak lepas dari perdebatan. Seperti perdebatan dengan teman sebaya, perdebatan di media sosial, dan lain sebagainya.

Namun tahukah bahwa ternyata ada debat yang dilombakan dan memerlukan teks khusus untuk melakukannya? Iya, seperti kompetisi yang biasa diadakan oleh sekolah. Lalu apa sih yang dimaksud dengan debat?

Yuk simak ulasannya di bawah ini!

Apa Itu Debat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Debat juga dapat dimaknai sebagai strategi dalam beradu pendapat atau argumen dengan tujuan pendapat yang kita dapat mematahkan pendapat lawan, begitupun sebaliknya, pendapat kita tidak dipatahkan oleh lawan. Ada juga yang menyebutkan bahwa debat adalah aktivitas mengajukan usul dan mempertahankan usulan tersebut.

Namun, yang perlu diingat saat berdebat adalah kita harus menyertakan alasan terhadap pendapat yang kita yakini kebenaranya. Tidak boleh hanya sekadar menyampaikan pendapat saja tanpa disertai fakta dan alasan yang mendukung.

Oleh karena itu, debat tidak hanya membutuhkan kemahiran dalam berkomunikasi, tetapi juga pengetahuan dan validasi informasi sehingga argumentasi yang disampaikan dapat dipertanggung jawabkan.

Tujuan Debat

Debat bukan hanya dilakukan untuk mempertahankan pendapat. Namun, debat, jika dilakukan dengan benar dapat mencapai tujuan yang lebih luas, di antaranya:

  1. Melatih seseorang untuk menghadapi suatu persoalan dengan sudut pandang berbeda sehingga orang lain mendapatkan sudut pandang baru.
  2. Melatih keberanian seseorang dalam menyampaikan pendapat di depan umum.
  3. Melatih keberanian seseorang dalam mematahkan pendapat orang lain yang tidak sesuai dengan pendapatnya dengan cara yang sopan.
  4. Melatih seseorang untuk menjadi kritis dalam setiap mosi yang disampaikan.
  5. Meningkatkan kemampuan dalam merespon sebuah masalah yang dijadikan topik perdebatan. 
  6. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
  7. Memahami kasus yang tengah terjadi di dalam masyarakat.
  8. Mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka sepakat dan setuju dengan argumen yang diusulkan.
  9. Sebagai cara untuk menampilkan, meningkatkan, dan mengembangkan komunikasi verbal.

Ciri-ciri Debat

Berikut adalah ciri-ciri debat yang perlu diketahui:

  1. Dilakukan oleh dua orang atau dua kubu yang memiliki pendapat berbeda terkait suatu topik. Satu adalah kubu pro (setuju) dan satu lagi adalah kubu kontra (tidak setuju).
  2. Terdapat proses mempertahankan argumen masing-masing dan menggiring lawan debat untuk setuju pada satu argumen.
  3. Argumentasi yang disampaikan harus memiliki latar belakang, teori, data, dan fakta terhadap masalah yang diperdebatkan. 
  4. Saling melontarkan tanya jawab setelah proses adu argumentasi yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan debat.
  5. Adanya moderator yang bertugas sebagai penengah dalam proses debat.
  6. Ada juga timekeeper yang bertugas mengatur waktu jalannya perdebatan.
  7. Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan dewan juri yang bersifat mutlak.

Unsur-unsur Debat

Debat memiliki unsur-unsur penting yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah unsur-unsur debat.

1. Topik atau Masalah yang Dibahas

Topik adalah unsur paling penting dalam debat. Debat yang dilaksanakan tanpa topik atau masalah yang dibahas sama halnya dengan makanan tanpa bumbu, akan terasa hambar. Debat baru dapat diselenggarakan jika ada topik atau masalah yang diangkat dan dibahas. Istilah topik yang diusulkan dalam debat biasa disebut dengan mosi.

2. Tim Afirmatif atau Tim Pro

Tim afirmatif atau tim pro merupakan tim yang mendukung topik, sehingga tugasnya adalah memberikan pendapat atau argumen yang mendukung usulan. Peran tim afirmatif bersifat wajib karena akan melawan tim kontra.

3. Tim Negatif atau Tim Kontra

Tim negatif atau tim kontra bertugas untuk menyampaikan ketidaksetujuan atau pendapat yang menolak usulan dengan mematahkan argumen yang disampaikan tim pro.

4. Pihak Netral

Pihak netral merupakan salah satu unsur penting dalam debat yang bertujuan untuk memberikan dukungan dan semangat kepada kedua belah pihak, baik yang pro maupun yang kontra. Seperti namanya, pihak netral tidak diizinkan untuk mendukung salah satu pihak.

5. Moderator

Moderator dalam debat berfungsi untuk memimpin sebuah perdebatan agar sesuai prosedur debat dan memandu pembahasan topik agar tidak keluar dari pembahasan.

6. Penulis atau Notulen

Dalam debat dibutuhkan seseorang yang bertugas untuk mencatat segala pendapat yang disampaikan oleh pihak pro, pihak kontra, moderator, bahkan tim netral. Orang tersebut dikenal dengan notulen. Notulen bertugas untuk menulis pernyataan, kesimpulan akhir, mosi debat dan penyampaian para pihak debat.

Struktur Debat

Debat memiliki struktur tertentu yang perlu diperhatikan, agar kegiatan debat tersebut dapat berlangsung dengan baik. Berikut adalah struktur debat yang harus diperhatikan. 

1. Pengenalan

Sebelum debat dimulai, setiap tim harus saling memperkenalkan diri, baik tim pro, tim kontra, maupun tim netral. 

2. Menyampaikan Argumentasi

Setelah setiap tim memperkenalkan diri, selanjutnya moderator dan time keeper akan memandu proses penyampaian argumentasi. Penyampaian argumentasi terhadap topik tertentu biasanya dimulai dari tim pro, lalu tim kontra, dan diakhiri oleh tim netral.

3. Debat

Bagian ini adalah bagian inti dari proses debat. Masing-masing tim akan saling mengomentari atau menyanggah argumen yang telah dipaparkan sebelumnya. Proses debat yang baik adalah yang didahului dengan latar belakang, kerangka berpikir yang didukung oleh data dan fakta, dan bagaimana cara untuk mematahkan argumentasi lawan debat. 

4. Simpulan

Setelah proses debat dilakukan, masing-masing tim akan memberikan pernyataan penutup atau kesimpulan terhadap topik yang diperdebatkan dan harus sejalan serta mendukung argumen-argumen yang telah disampaikan. Proses menyimpulkan ini harus sesuai dengan posisi masing-masing dalam perdebatan.

5. Pengambilan Keputusan

Ada tiga jenis pengambilan keputusan yang dapat dilakukan dalam debat, di antaranya keputusan dewan juri (decision by judges), keputusan para pendengar (decision by audience), dan keputusan dari kritik yang ada (decision by critique). Keputusan yang telah ditetapkan bersifat mutlak dan merupakan kesimpulan akhir dari seluruh jalannya debat.

Jenis-jenis Debat

Berdasarkan penjelasan yang terdapat dalam buku Seni Debat dan Negosiasi, menurut Henry Guntur Tarigan, debat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu debat parlementer, debat pemeriksaan ulang, dan debat formal.

1. Debat Parlementer

Debat parlementer adalah debat yang bertujuan untuk memberikan atau menambah dukungan bagi suatu undang-undang tertentu. Dalam debat ini, setiap anggota yang ingin mengungkapkan pandangan atau pendapatnya harus mendapatkan izin majelis untuk dapat berbicara atau menentang suatu usulan. Debat parlementer ini sering dilakukan oleh kalangan pemerintah. 

2. Debat Pemeriksaan Ulang

Jenis debat ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Debat pemeriksaan ulang biasanya dilakukan di kantor-kantor pengadilan. Dalam debat ini, salah satu pihak akan mengajukan beberapa pertanyaan yang saling berkaitan erat sehingga menyebabkan para individu yang ditanya harus menunjang posisi yang ingin ditegakkan oleh sang penanya.

3. Debat Formal

Debat formal adalah debat yang dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada dua tim pembicara untuk mengungkapkan beberapa argumen yang membantah atau menunjang suatu usulan kepada audiens. Dalam debat ini, setiap pihak mendapatkan waktu yang sama untuk mendukung dan membantah argumen yang diungkapkan.

Debat formal mengarah pada pengembangan kemampuan peserta debat. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam mengemukakan pendapat secara masuk akal, jelas, terstruktur, dan sistematis. Dibandingkan dua jenis debat sebelumnya, debat formal adalah jenis debat yang paling sederhana sehingga sering dilakukan oleh para akademisi dan paling sering digunakan dalam konsep kompetisi debat.

Aturan dan Etika dalam Berdebat

Terdapat beberapa aturan dan etika yang harus dipatuhi saat melakukan debat. Hal ini bertujuan agar kedua tim saling respect dan menyadari bahwa debat yang dilakukan bukan untuk saling menjatuhkan. Berikut adalah aturan dan etika dalam berdebat:

  • Menerapkan 3S, yaitu Salam, Sapa, dan Senyum saat memperkenalkan tim.
  • Tidak menyerang atau menyinggung kekurangan fisik lawan debat.
  • Berbicara berdasarkan fakta dan data.
  • Serius dalam menyampaikan argumen.
  • Mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

Demikian pembahasan mengenai debat. Semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat ya!
Bapak/ibu guru yang ingin melakukan inovasi dalam proses penilaian, dapat menggunakan aplikasi ujian online, Ujione untuk mengakomodirnya. Mulai dari proses pembuatan soal, pelaksanaan ujian, penilaian, hingga laporan hasil ujian dapat dilakukan dalam satu aplikasi. Mudah, efektif, dan efisien bukan? Yuk saatnya beralih ke Ujione sekarang!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram