Proses pembelajaran tidak dilakukan sebatas pemberian materi lantas menguji pemahaman siswa atas suatu kompetensi. Pembelajaran adalah proses menyeluruh hingga bagian evaluasi. Setelah selesai melakukan kegiatan belajar, guru harus selalu melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai siswa. Hal ini sebagai upaya perbaikan dan peningkatan pada pembelajaran berikutnya.
Berikut akan diulas secara lebih lanjut terkait evaluasi pembelajaran. Simak sampai selesai ya!
Evaluasi pembelajaran adalah sebuah proses mendapatkan data dan informasi terkait hasil pembelajaran siswa, sehingga dapat dilakukan penilaian dan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.
Istilah evaluasi pembelajaran ini sering diartikan sama dengan ujian. Keduanya memang berkaitan, namun tidak mencakup keseluruhan makna evaluasi pembelajaran yang sebenarnya. Ujian hanya digunakan sebagai salah satu jalan yang dapat digunakan untuk menjalankan proses evaluasi.
Hasil dari evaluasi pembelajaran dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran di kelas. Jika hasilnya belum mampu mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
Berikut adalah beberapa tujuan mengapa evaluasi pembelajaran perlu dan penting untuk dilakukan.
Evaluasi dalam pembelajaran juga dapat dilihat dari fungsi dan kegunaan yang dimilikinya. Berikut adalah fungsi evaluasi pembelajaran menurut Arifin (2017: 15).
Manfaat evaluasi pembelajaran dapat ditinjau dari sisi guru dan siswa. Adapun manfaatnya dari sisi guru adalah sebagai berikut.
Alat evaluasi pembelajaran menurut Arikunto (2016: 41) dibagi menjadi dua, yaitu tes dan non-tes. Berikut adalah penjelasannya.
Tes merupakan salah satu alat evaluasi pembelajaran yang bersifat resmi karena memiliki batasan-batasan. Tes memiliki fungsi ganda, yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran.
Evaluasi jenis tes dapat dibagi setidaknya menjadi dua jenis, yakni: tes uraian (esai), dan tes objektif.
Jenis tes ini menuntut siswa untuk menguraikan, mengorganisasikan, dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan lainnya. Dilihat dari luas atau sempitnya materi yang dinyatakan, bentuk tes uraian dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu uraian terbatas dan uraian bebas.
Tes objektif adalah pengukuran berdasarkan penilaian atas kemampuan siswa dengan soal menjelaskan jawaban yang benar atau yang salah soal dengan bobot nilai yang tetap. Dalam tes ini subjektivitas guru ketika melakukan pemberian nilai tidak ikut ambil bagian atau ikut berpengaruh. Terdapat berbagai macam tes objektif antara lain tes pilihan alternatif, tes pilihan ganda, tes objektif menjodohkan, dan tes benar atau salah.
Evaluasi non-tes adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas yang riil. Evaluasi non tes memiliki sifat yang lebih komprehensif, artinya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung (Sudjana. 2017, hlm. 67).
Menurut Arikunto (2016: 14), terdapat beberapa jenis evaluasi non-tes di antaranya.
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
Angket berisi daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Angket merupakan instrumen evaluasi non-tes yang mengukur ranah afektif di dalam kelas maupun diluar kelas.
Deretan pernyataan (yang biasanya singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√ ) ditempat yang sudah disediakan.
Cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan sistem tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Pengamatan atau observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan indra secara langsung. Cara ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan suatu tindakan telah dilaksanakan dan untuk mengevaluasi ketepatan tindakan yang dilakukan. Pengamatan dilakukan dengan cara menggunakan instrumen (formulir) yang sudah dirancang sebelumnya.
Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.
Itulah penjelasan terkait evaluasi pembelajaran, semoga dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat.
Ujione, sebagai aplikasi ujian online juga dapat digunakan dalam proses evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan mudah dan hasilnya pun langsung dapat terbaca, sehingga proses analisis berjalan lebih cepat. Ujione membantu para guru untuk melakukan proses evaluasi secara menyeluruh. Jadi, tunggu apalagi? Gunakan sekarang juga!