Evaluasi Pembelajaran: Pengertian, Manfaat, dan Langkah Melakukannya

aplikasi ujian online

Proses pembelajaran tidak dilakukan sebatas pemberian materi lantas menguji pemahaman siswa atas suatu kompetensi. Pembelajaran adalah proses menyeluruh hingga bagian evaluasi. Setelah selesai melakukan kegiatan belajar, guru harus selalu melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai siswa. Hal ini sebagai upaya perbaikan dan peningkatan pada pembelajaran berikutnya.

Berikut akan diulas secara lebih lanjut terkait evaluasi pembelajaran. Simak sampai selesai ya!

Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah sebuah proses mendapatkan data dan informasi terkait hasil pembelajaran siswa, sehingga dapat dilakukan penilaian dan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya.

Istilah evaluasi pembelajaran ini sering diartikan sama dengan ujian. Keduanya memang berkaitan, namun tidak mencakup keseluruhan makna evaluasi pembelajaran yang sebenarnya. Ujian hanya digunakan sebagai salah satu jalan yang dapat digunakan untuk menjalankan proses evaluasi.

Hasil dari evaluasi pembelajaran dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran di kelas. Jika hasilnya belum mampu mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Berikut adalah beberapa tujuan mengapa evaluasi pembelajaran perlu dan penting untuk dilakukan.

  1. Dapat digunakan untuk memantau setiap kegiatan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
  2. Memberikan informasi bagi guru terkait pencapaian siswa setelah pembelajaran berlangsung.
  3. Membantu guru dalam memahami karakter siswa dari hasil pembelajaran.
  4. Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang ditemui siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung agar dapat dilakukan perbaikan.
  5. Membantu meningkatkan proses pembelajaran agar berjalan efektif dan efisien.

Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dalam pembelajaran juga dapat dilihat dari fungsi dan kegunaan yang dimilikinya. Berikut adalah fungsi evaluasi pembelajaran menurut Arifin (2017: 15).

  1. Fungsi formatif, untuk memberi umpan balik kepada guru dalam memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial jika memang diperlukan.
  2. Fungsi sumatif, menentukan nilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu sebagai bahan laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya siswa.
  3. Fungsi diagnostik, untuk memahami latar belakang psikologis, fisik, dan lingkungan siswa yang memiliki kesulitan belajar. Hasilnya digunakan sebagai dasar untuk memecahkan masalah kesulitan tersebut.
  4. Fungsi penempatan, menempatkan siswa dalam situasi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Manfaat Evaluasi Pembelajaran

Manfaat evaluasi pembelajaran dapat ditinjau dari sisi guru dan siswa. Adapun manfaatnya dari sisi guru adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Evaluasi bagi Guru

  • Guru lebih mudah mendapatkan data tentang pencapaian hasil belajar siswa.
  • Guru lebih mudah menentukan apakah materi yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa secara keseluruhan.
  • Guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi tiap materi di dalam kelas.

2. Manfaat Evaluasi bagi Siswa

  • Hasil evaluasi dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih giat dan semangat dalam belajar.
  • Hasil evaluasi  menunjukkan tingkat pencapaian siswa.
  • Siswa dapat memilih cara belajar yang tepat untuk meningkatkan hasil pembelajaran.

Alat Evaluasi Pembelajaran

Alat evaluasi pembelajaran menurut Arikunto (2016: 41) dibagi menjadi dua, yaitu tes dan non-tes. Berikut adalah penjelasannya.

1. Tes

Tes merupakan salah satu alat evaluasi pembelajaran yang bersifat resmi karena memiliki batasan-batasan. Tes memiliki fungsi ganda, yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dan untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran.

Evaluasi jenis tes dapat dibagi setidaknya menjadi dua jenis, yakni: tes uraian (esai), dan tes objektif.

  • Tes Bentuk Uraian (Esai)

Jenis tes ini menuntut siswa untuk menguraikan, mengorganisasikan, dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan lainnya. Dilihat dari luas atau sempitnya materi yang dinyatakan, bentuk tes uraian dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu uraian terbatas dan uraian bebas.

  • Tes Objektif

Tes objektif adalah pengukuran berdasarkan penilaian atas kemampuan siswa dengan soal menjelaskan jawaban yang benar atau yang salah soal dengan bobot nilai yang tetap. Dalam tes ini subjektivitas guru ketika melakukan pemberian nilai tidak ikut ambil bagian atau ikut berpengaruh. Terdapat berbagai macam tes objektif antara lain tes pilihan alternatif, tes pilihan ganda, tes objektif menjodohkan, dan tes benar atau salah.

2. Non-Tes

Evaluasi non-tes adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas yang riil. Evaluasi non tes memiliki sifat yang lebih komprehensif, artinya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung (Sudjana. 2017, hlm. 67).

Menurut Arikunto (2016: 14), terdapat beberapa jenis evaluasi non-tes di antaranya.

  • Skala Bertingkat

Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.

  • Angket

Angket berisi daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Angket merupakan instrumen evaluasi non-tes yang mengukur ranah afektif di dalam kelas maupun diluar kelas.

  • Daftar Cocok

Deretan pernyataan (yang biasanya singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (√ ) ditempat yang sudah disediakan.

  • Wawancara

Cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan sistem tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.

  • Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan indra secara langsung. Cara ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan suatu tindakan telah dilaksanakan dan untuk mengevaluasi ketepatan tindakan yang dilakukan. Pengamatan dilakukan dengan cara menggunakan instrumen (formulir) yang sudah dirancang sebelumnya.

Langkah-langkah Melakukan Evaluasi dalam Pembelajaran

Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.

  1. Merumuskan rencana evaluasi hasil pembelajaran yang terdiri dari:
  • Merumuskan tujuan dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
  • Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi.
  • Memilih dan menentukan teknik evaluasi yang akan digunakan.
  • Menyusun instrumen tes dan non-tes sebagai alat ukur hasil pengukuran siswa.
  1. Mengumpulkan data dengan menyelenggarakan tes hasil belajar.
  2. Melakukan verifikasi dan memisahkan data yang baik dan yang kurang baik.
  3. Melakukan olah dan analisis data.
  4. Menindaklanjuti hasil evaluasi dan menarik kesimpulan serta mengambil keputusan untuk merumuskan kebijakan yang perlu dirumuskan dari hasil evaluasi.

Itulah penjelasan terkait evaluasi pembelajaran, semoga dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat.
Ujione, sebagai aplikasi ujian online juga dapat digunakan dalam proses evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan mudah dan hasilnya pun langsung dapat terbaca, sehingga proses analisis berjalan lebih cepat. Ujione membantu para guru untuk melakukan proses evaluasi secara menyeluruh. Jadi, tunggu apalagi? Gunakan sekarang juga!

Mudah mengadakan ujian online serentak dengan Ujione
Dilengkapi juga dengan Quiz, Tugas serta Bank Soal

Trial 30 Hari. Daftar Sekarang
Aplikasi Ujian Online Berbasi Cloud Buatan Indonesia
Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia
© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia.
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram