Penelitian adalah salah satu kegiatan yang dilakukan seorang pelajar maupun mahasiswa. Penelitian biasa digunakan sebagai kegiatan membuktikan suatu teori tertentu hingga nantinya didapatkan kesimpulan terkait penelitian yang telah dilakukan.
Namun, penelitian tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Diperlukan rancangan penelitian yang matang sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Hal ini agar kegiatan penelitian dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Pada artikel kali ini akan dibahas terkait manfaat penelitian beserta contohnya. Oleh karena itu simak penjelasannya sampai akhir ya!
Rancangan penelitian adalah rencana menyeluruh dari kegiatan penelitian yang mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti, mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional hingga pada analisa akhir, data yang selanjutnya disimpulkan dan diberikan saran.
Rancangan penelitian didesain untuk menggambarkan kerangka secara spesifik terkait apa yang akan diteliti secara keseluruhan. Rancangan penelitian juga merupakan skema yang dibuat secara menyeluruh yang meliputi program-program penelitian. Dimana rancangan penelitian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan peneliti untuk mencari objektivitas dan valid.
Rancangan penelitian sangat penting untuk dikuasai para peneliti karena terdapat banyak sekali unsur yang harus dipenuhi di dalamnya. Berikut alasan mengapa rancangan penelitian itu penting.
Rancangan penelitian harus disusun secara sistematis dan logis. Penelitian yang disampaikan secara acak dan abstrak akan menyulitkan pembaca atau reviewer. Jika hal ini terjadi, maka penelitian yang dilaksanakan tidak dapat masuk ke dalam kriteria penelitian.
Rancangan penelitian harus dibuat secara konsisten. Tujuannya adalah agar hasil penelitian yang dijalankan juga tetap konsisten. Penelitian yang konsisten adalah penelitian yang dari penulisan judul, rumusan masalah, tujuan, metodologi, hingga teori yang terkait saling berkesinambungan dan konsisten membahas tema yang sama.
Operasional adalah upaya peneliti dalam mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan. Peneliti perlu menuliskan instrumen yang digunakan, menjelaskan cara menetapkan sampel, dan lain sebagainya.
Terdapat beberapa manfaat yang didapatkan saat memulai penelitian dengan menyusun rancangan penelitian terlebih dahulu.
Adapun contoh rancangan penelitian yang mungkin dapat dijadikan gambaran, antara lain.
Contoh rancangan penelitian sederhana dapat dilihat pada contoh penelitian UIN Malang berikut.
Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif. Menurut Yin (1984a : 1981 dalam Robert K. Yin, 2006: 18) : Studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang : Menyelidiki fenomena di dalam konteksnya kehidupan nyata, bilamana : Batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan timana : Multi Sumber bukti dimanfaatkan.
Berikut contoh rancangan penelitian yang dilansir oleh unik.ac.id.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif menggunakan grafik yang dipadukan dengan metode kualitatif sebagai pelengkapnya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah single case design (desain kasus tunggal).
Desain kasus tunggal merupakan sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi efek suatu perlakuan dengan kasus tunggal. Kasus tunggal dapat berupa beberapa subjek dalam satu kelompok atau subjek yang diteliti adalah tunggal (Latipun, 2008). Desain tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektifitas Acceptance and Commitment Therapy terhadap kesejahteraan psikologis penderita kanker payudara.
Desain tersebut melibatkan satu kasus tunggal Desain penelitian kasus tunggal ini menggunakan model A-B-A.Model A-B-A digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel terikat dengan variabel bebas. Model ini terdiri dari A1 (baseline 1), B (treatment atau intervensi), A2 (baseline 2).
Pada awalnya, subjek akan diukur perilakunya secara berkelanjutan pada kondisi baseline (A1) dengan periode waktu tertentu, kemudian pada kondisi intervensi (B). Setelah pengukuran pada kondisi intervensi, maka dilanjutkan dengan pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2).
Hal ini memungkinkan untuk menarik kesimpulan adanya suatu hubungan dalam fase intervensi antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengukuran juga dilakukan dengan metode kuantitatif dengan menggunakan alat ukur skala serta metode kualitatif berupa wawancara. Dengan demikian, pengaruh Acceptance and Commitment Therapy dapat dilihat dengan membandingkan antara baseline pertama, intervensi, dan baseline kedua serta dengan memadukan data observasi dan wawancara subjek.
Contoh rancangan penelitian kuantitatif yang bersumber dari hasil penelitian UIN SURABAYA.
Dalam rancangan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan pada bab pertama, sekaligus sebagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Adapun rancangan penelitian yang penulis lakukan adalah : Penentuan masalah penelitian, pengumpulan data penelitian, analisis data.
Telah disebutkan bahwasanya dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional, sehingga dapat dikaitkan dengan variabel yang diperlukan. Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pesan dakwah ustadz soraya. Variabel dependen dalam penelitian korelasional ini adalah pengalaman ibadah shalat ibu-ibu jama’ah ar Rasyidah. Variabel X adalah adalah pesan dakwah Ustad Soraya, indikator dari variabel X Keaktifan mendengarkan kegiatan dakwah yang disampaikan oleh ustadz soraya Terserapnya pesan dakwah yang disampaikan oleh ustadz soraya terhadap audience.
Pengalaman audiens terhadap pesan dakwah yang disampaikan oleh ustadz Soraya Penilaian audiens terhadap pesan dakwah yang dilakukan oleh ustadz soraya. Variabel Y adalah pengalaman ibadah sholat Ibu-ibu jama’ah Ar-Rasyidah, Indikator Variabel Y: Mengerjakan shalat fardhu, Mengerjakan shalat sunnah rawatib, Mengerjakan sholat sunnah (tahajud, dhuha, hajat dan witir), Mengerjakan Shalat jamaah, Melaksanakan seluruh syarat dan rukun shalat
Adapun contoh rancangan penelitian kualitatif yang bentuknya deskriptif, kamu bisa lihat contoh rancangan penelitian dari Setia Dewantara berikut ini.
Rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif termasuk sebuah pendekatan induktif untuk penyusunan pengetahuan yang menggunakan riset dan menekan subjektivitas juga arti pengalaman bagi individu.
Menurut Sugiyono (2011 : 32) ia mendefinisikan metode deskriptif sebagai metode yang dipakai untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian akan tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Menurut Moleong (2014 : 248) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena mengenai apa yang dialami oleh subyek penelitian. Misalnya, perilaku, persepsi, motivasi serta tindakan.Metode penelitian kualitatif ini sering disebut “metode penelitian naturalistik” karena penelitiannya dilakukan saat kondisi yang dialami benar-benar terjadi (natural setting).
Demikian penjelasan terkait manfaat rancangan penelitian beserta contohnya, semoga dapat bermanfaat!
Untuk bapak/ibu guru yang ingin beralih melaksanakan ujian secara online, dapat menggunakan aplikasi ujian online, Ujione. Penggunaannya mudah dan praktis karena dapat diakses di berbagai macam perangkat, seperti komputer, laptop, maupun smartphone. Dengan Ujione, siswa juga bisa mendapatkan pengalaman baru dalam melaksanakan ujian. Tertarik menggunakan? Yuk daftar gratis sekarang!