Saat ingin menyusun karya ilmiah, khususnya karya tulis ilmiah, seseorang membutuhkan referensi yang mendukung penelitian tersebut. Referensi bisa didapatkan dari buku hingga penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Referensi dalam sebuah karya tulis ilmiah dihimpun menjadi satu bagian yang kemudian kita kenal dengan tinjauan pustaka. Namun jangan salah, tinjauan pustaka ini tidak sama dengan daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan kumpulan sumber literatur yang digunakan sebagai referensi dan umumnya terletak di bagian akhir karya tulis ilmiah. Sedangkan tinjauan pustaka adalah ringkasan tentang penelitian terdahulu yang membahas topik tertentu dan termasuk sebagai bagian dari bab dua.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini tentang tinjauan pustaka secara lebih lengkap!
Terdapat beberapa pengertian tinjauan pustaka menurut beberapa ahli.
Dari beberapa pengertian menurut ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tinjauan pustaka adalah kegiatan peninjauan kembali suatu pustaka yang berkaitan atau relevan dengan topik penelitian yang dipilih untuk karya tulis ilmiah yang akan disusun.
Terdapat beberapa fungsi dari tinjauan pustaka, di antaranya:
Tinjauan pustaka memiliki peran dan manfaat seperti di bawah ini:
Dalam penulisannya terdapat beberapa unsur-unsur yang terdapat dalam tinjauan pustaka sebagaimana yang dituliskan oleh Huckin dan Pearce, di antaranya adalah:
Terdapat beberapa kriteria yang wajib dipenuhi dalam pembuatan tinjauan pustaka, antara lain:
Terbaru artinya tinjauan pustaka wajib menggunakan sumber penelitian terdahulu yang paling baru. Usahakan penelitian yang dikutip berusia tidak lebih dari 5 hingga 10 tahun. Hal ini karena sifat penelitian akan terus menerus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.
Penelitian terdahulu yang digunakan dalam tinjauan pustaka harus memiliki bobot ilmiah yang tinggi. Artinya, penelitian tersebut harus disusun oleh orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing.
Kriteria menekankan pada hubungan antara penelitian terdahulu dengan masalah yang akan diangkat. Selain itu, penelitian tersebut juga harus sesuai dengan landasan teori yang digunakan.
Tinjauan pustaka harus disusun secara padat dan kaya, sehingga dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan pedoman untuk peneliti lain.
Agar mudah dalam membuat tinjauan pustaka, berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:
Dalam membuat tinjauan pustaka, pertama, dapat dimulai dengan mencatat informasi apa saja yang diperlukan untuk karya tulis yang ingin disusun. Catatan ini diharapkan dapat membantu agar penyusun lebih fokus dalam mencari referensi.
Setelah menemukan penelitian terdahulu yang cocok untuk penelitian yang akan dilakukan, langkah berikutnya adalah memahami isi penelitian secara lebih mendalam. Pada tahap ini, dapat juga mulai dilakukan kegiatan meringkas serta mengutip referensi.
Parafrase merupakan penulisan ulang bagian tertentu dari tulisan orang lain. Pada tahap ini, penulis dapat menyusun ulang kalimat menggunakan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna aslinya, serta tidak menghapus informasi apapun. Jika pada tahap ini, jika diketahui melakukan copy dan paste, maka akan terindikasi melakukan plagiarisme.
Berikut adalah beberapa contoh tinjauan pustaka yang dapat dijadikan sebagai referensi:
Demikian informasi terkait tinjauan pustaka, semoga dapat dipahami dan bermanfaat!
Bagi bapak/ibu guru yang ingin melaksanakan ujian secara online, dapat menggunakan aplikasi ujian online, Ujione. Dilengkapi dengan fitur yang mumpuni, proses pelaksanaan ujian menjadi lebih mudah dan praktis. Tertarik menggunakan? Yuk daftar gratis sekarang!